Desainer Feny Usung 5 Elemen Alam Padukan Gaya Eropa dan Etnik Bali
Minggu, 25 November 2018,
13:15 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Fenys.co, perancang busana tanah air kembali meluncurkan karya busana yang berbahan katun organik dengan konsep 5 elemen alam(Lima Elementi) di resort mewah di Pantai Batubelig, Badung, Sabtu (24/11). Sebanyak 30 koleksi karyanya itu berasal dari pengalaman bertahun-tahun dalam mode fashion Italia yang bercampur dengan penafsiran unik tentang narasi artistik Bali.
Perancang yang menetap di Bali dengan nama asli Feny Soetrisna ini mengungkap lima elemen diantaranya adalah air, api, angin, bumi dan udara mewakili ciri pribadi individu. Meski satu unsur terlihat dominan, perpaduan antar unsur menjadikannya pribadi seseorang menjadikannya utuh. Aspek inilah yang diterjemahkan oleh Feny, sehingga seseorang bisa menceritakan siapa dirinya kepada dunia lewat gaya berbusana.
Perancang yang menyukai dunia seni ketimbang bekerja di perusahaan properti ini menyebut produk fashionnya mempunyai esensi pakaian yang yang bisa digunakan sehari-hari namun tetap bisa santai dan terlihat elegan. "Fashion tidak harus tidak sulit dipakai, tetapi harus mudah atau ringan dan terlihat elegan," tandasnya saat jumpa pers usai peragaan busana oleh para model yang memperkenalkan koleksinya di musim ini berkolaborasi dengan rekannya Nahum Joy dalam membuat perhiasan.
Ia mencontohkan karya yang digunakannya perpaduan dari blouse dan siluette dan dari bahan dan hiasannya menceritakan unsur dari beberapa elemen. Desainer yang mulai seni lukis pada umur 9 tahun ini lebih menyukai busana santai, kasual tetapi elegan yang cocok dipakai sehari-hari di sekitar kota atau berjalan-jalan di pantai.
Tidak hanya berorientasi pasar domestik, Feny menciptakan karya baik gaya dan ukuran yang disesuaikan dengan standar internasional terutama Eropa. Selama ini Feny yang mulai serius bergelut di fashion selama 3 tahun ini menjual produknya secara online dimulai dari harga USD 50 hingga ratusan dolar.
Perancang yang sebelumnya memperkenalkan produknya di New york dan Los Angeles ini rencananya akan membuat koleksi per musim, namun karena terkedala bahan baku meterial yang sulit diperoleh, maka saat ini ia fokus dalam musim semi.
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/rob