Bupati Suwirta Gundah Program Pokja Ketahanan Pangan Tidak Maksimal
Rabu, 28 November 2018,
20:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyarankan dalam menentukan langkah dan strategi untuk pengambilan keputusan, supaya menggunakan data yang akurat sesuai keadaan di lapangan.
Seperti, perkembangan alih fungsi lahan dan angka hasil produksi pertanian yang dihasilkan selama setahun. Kedepannya, mulai tahun 2019 Bupati Suwirta perintahkan penghitungan ketahanan pangan harus berdasarkan fakta dan data di lapangan, bukan perhitungan analisa data dari atas meja.
“Dibutuhkan ketekunan, kemauan yang keras serta koordinasi antar Kelompok kerja (Pokja) sehingga semua program yang sudah dirancang bisa berjalan maksimal,” Ujar Bupati asal Nusa Ceningan saat membuka Rapat Pleno Ketahanan Pangan di ruang rapat Kantor Dinas Pertanian, Rabu (28/11/2018).
Pada rapat kali ini, Bupati Suwirta sampaikan kegundahannya, karena selama ini program program hanya dilakukan hanya sebatas rutinitas dan tidak maksimal. Untuk itu dirinya berharap kepada masing masing Pokja yang berasal dari berbagai OPD supaya bekerja secara maksimal sesuai tupoksinya.
Pokja Distribusi Pangan diminta memotong jalur distribusi, sehingga akan dapat membantu dalam menekan inflasi. Selain itu program Beli Mahal Jual Murah juga diminta untuk dikawal dengan baik, karena program ini akan digunakan sebagai rolemodel dalam menekan inflasi daerah. "Jangan sampai program beli mahal jual murah berubah menjadi Beli mahal jual mahal, saya minta pihak KUD untuk terus melakukan perhitungan berdasarkan perkembangan pasar, sehingga program ini bisa tetap berjalan," ujar Bupati Suwirta.
Untuk mengangkat produk pertanian lokal, Bupati Suwirta mendorong Pokja Distribusi Pangan untuk menciptakan produk oleh-oleh khas Klungkung yang berasal dari produk pertanian lokal seperti kacang mete , kacang tanah, nangka dan rumput laut. Dirinya merasa selama ini Klungkung belum memiliki produk pertanian dan perkebunan seperti di daerah lain.
Produk olahan dari pertanian ini diharapkan akan memenuhi pasar pasar swalayan yang ada di Kabupaten Klungkung sebagai produk oleh-oleh. Bupati Suwirta juga meminta petani diberikan edukasi system pertanian dengan konsep organik. Karena menurutnya produk organik memiliki harga jual yang lebih tinggi dibanding produk biasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Wayan Durma mengatakan pelaksanaan rapat pleno Dewan Ketahanan Pangan bertujuan untuk menentukan kebijakan pangan di Klungkung disamping membahas laporan pelaksanaan tugas Dewan Ketahanan Pangan secara berkala.
“Selain membahas laporan pelaksanaan tugas secara berkala juga untuk menentukan kebijakan pangan maupun menentukan rumusan strategis untuk program pemantapan ketahanan pangan yang ingin diwujudkan kedepan,” ujar Wayan Durma.
Berita Klungkung Terbaru
Reporter: Kominfo NTB