search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bhagawad Gita Ajarkan Etika, Moralitas, Filsafat dan Humanisme Universal
Minggu, 23 Desember 2018, 23:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi diselenggarakannya Gita Jayanti Nasional karena selain memperingati turunnya bhagawadgita ke muka bumi juga sebagai wahana untuk mengekspresikan cita rasa seni, budaya dan religi juga sebagai media merevitalisasi nilai-nilai luhur agama Hindu yang tertuang pada Pancama Weda Bhagawad Gita.
 
[pilihan-redaksi]
"Bhagawadgita adalah salah satu kitab suci yang sangat berpengaruh yang mengajarkan etika, moralitas, filsafat dan humanisme universal. Melalui acara ini, umat Hindu menunjukkan semangatnya yang besar untuk tidak saja merawat namun juga menginternalisasikan pada diri ajaran yang bersumber dari dialog kontenplatif antara sri Krisna dengan sang Arjuna. Acara ini juga sangat penting karena kebajikan kebajikan yang dituturkan berabad-abad lalu terus hidup dan menembus batas waktu," ungkapnya saat menghadiri perayaan Gita Jayanti Nasional 2018 di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar, Sabtu (22/12) malam..
 
Selain itu, Gita Jayanti sebagai wujud kecintaan umat Hindu kepada bangsa dan tanah airnya sesuai dengan tema yang diambil yakni Bersatu Bekerja Menuju Kejayaan NKRI. Tema ini menurut menteri Lukman mengandung pesan moral yang kuat yakni umat Hindu ingin bangsanya bersatu padu dan menggalakkan sikap optimis dan kerja keras untuk mengatasi ketertinggalannya menuju Indonesia yang semakin jaya bersatu.
 
"Hari ini semangat persatuan dan kerja keras itu secara penuh di insprirasi oleh Gita Jayanti Bhagawatgita. Perayaan ini adalah cara terbaik umat Hindu menghormati ajaran dan nilai kebajikan yang telah mengubah peradaban manusia karena sejak ribuan tahun silam manusia telah dihadapkan pada kebatilan yang digambarkan oleh pertarungan antara pandawa dan kurawa. Melalui Gita Jayanti ini Saya berharap nilai-nilai kebajikan dalam bhagawadgita terus digaungkan secara luas demi terwujudnya kehiduan yang bercita rasa seni, berbudaya, beradab dan religius serta terwujudnya kebahagiaan lahir dan batin," tutupnya.
 
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan pengendalian diri sangat penting dalam mengisi proses kehidupan ini, karena dengan pengendalian diri dapat menjauhkan diri dari pikiran, perkataan dan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain sehingga akan tumbuh rasa kebersamaan dan saling menghormati. 
 
Untuk itu, kata dia semua pihak diharapkan bisa bersama-sama menjaga dan melestarikan nilai-nilai kemanusiaan yang telah diwariskan secara baik selama ini. Ia berharap melalui perayaan Gita Jayanti yang mengambil tema "Bersatu Bekerja Menuju Kejayaan NKRI" ini tumbuh suatu pemahaman bahwa dalam upaya menciptakan suasana damai dalam proses kehidupan ini, agar tetap menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai spiritual, sekaligus nilai-nilai estetika dalam mewujudkan harkat dan jati diri sebagai seorang manusia yang beragama. 
 
Sementara itu Ketua Panitia Gita Jayanti Nasional 2018 yang juga Ketua ISKCON,  Nengah Wijana dalam laporannya menyampaikan Jika Gita Jayanti adalah hari perayaan disabdakannya kitab suci veda Bhagavad-gita, sekitar 5000 tahun yang lalu. Bhagavad-gita adalah salah satu kitab suci tertua umat manusia. Perayaannya dilakukan pada hari Shukla Ekadashi, hari ke-11 menuju purnama bulan Margashirsha kalender Hindu. Bhagavad-gita disabdakan kepada Arjuna oleh Sri Krishna sendiri di medan perang Kurukshetra (Haryana, India).
 
"Gita Jayanti dirayakan di seluruh dunia oleh semua penyembah Sri Krishna (penganut Sanatana Dharma), yang memuja Bhagavad-gita sebagai Ibu Ilahi karena ajarannya menjabarkan secara lengkap (dengan cara yang ilmiah dan tidak sektarian) bagaimana cara membangun kembali hubungan yang hilang dengan Tuhan Yang Maha Kuasa (Yang Maha Tinggi)," ungkapnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Wijana menambahkan, rangkaian perayaan Gita Jayanti Nasional 2018 ini telah dilakukan berbagai kegiatan, antara lain Gita Edukasi (Seminar-seminar dan beberapa perlombaan terkait Bhagavad-gita), Gita Aksi (yoga massal, bakti sosial, donor darah dan cek kesehatan), dan Gita Puja bersama di tempat-tempat persembahyangan, serta Perayaan puncak Gita Jayanti.
 
"Dengan dirayakannya Gita Jayanti pada tahun ini, kami berharap dapat menjadi momentum untuk membangun persatuan, meningkatkan etos kerja, menciptakan perdamaian dan kesejahteraan menuju kejayaan NKRI berdasarkan nilai-nilai universal dari Bhagavad-gita," imbuhnya.
 
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. (bbn/humasbali/rob)

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami