search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Betawi Ingin Seperti Bali Kembangkan Kebudayaan Jadi Daya Tarik Wisata
Minggu, 23 Desember 2018, 23:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com,Gianyar. Lembaga Kebudayaan Betawi kedepan ingin mengembangkan kebudayaan menjadi daya tarik wisata sehingga bisa menarik wisatawan seperti di Bali
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini diungkapkan Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, Becky Mardani saat berkunjung di kediaman Wagub, Puri Agung Saren, Ubud, Gianyar, Minggu (23/12). “Kami merupakan mitra Pemprov DKI yang konsen tentang kebudayaan dan kesenian Betawi,” ungkapnya. 
 
Becky yang mewakili rombongan budayawan dan seniman betawi menambahkan pada tahun 2015 sudah dibuatkan Perda yang mengatur hal tersebut, namun dirasa masih kurang sehingga mereka study banding lagi ke Bali. Mengenai Lembaga Kebudayaan Betawi sendiri adalah sebuah organisasi non pemerintah yang mewadahi sekitar 76 seniman dan budayawan Betawi. Becky Mahardi mengungkapkan tujuan utama ke Bali memang untuk belajar melestarikan dan mengembangkan kesenian Betawi, karena dianggap Bali yang paling maju dalam hal tersebut. 
 
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengungkapkan jika kesenian dan kebudayaan sudah menyatu dengan masyarakat Bali sehingga hal itu menjadi modal utama menarik wisatawan ke Bali. “Saya yakin Bali dan Betawi punya banyak kesamaan, yaitu budaya yang unik didukung oleh masyarakat yang kreatif jadi bisa menjadi modal menarik wisatawan,” jelasnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga menyinggung tentang pentingnya cluster-cluster atau pemetaan wilayah sebagai objek wisata. “Jadi kita kembangkan potensi wisata di sini berdasarkan potensi masing-masing wilayah, sehingga daya tarik wisata bisa tersebar,” jelasnya. 
 
Begitu juga dengan kebudayaan, Ia menganggap pentingnya pendataan tentang kebudayaan di masing-masing daerah. “Dengan cara ini biasanya akan lebih mudah dalam hal pelestarian dan pengembangan,” cetusnya.
 
Lebih jauh, Ia mengatakan setiap pengembangan budaya dan pariwisata, muaranya adalah kesejahteraan masyarakat. Sehingga berharap dengan setiap usaha-usaha tersebut bisa menggerakkan perekonomian masyarakat. (bbn/humasbali/rob)

Reporter: bbn/eng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami