Kunjungan Wisman Tiongkok ke Bali Turun 4.254 Orang
Rabu, 23 Januari 2019,
14:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Dari data yang dihimpun pihak PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Jika dilihat pada tahun 2017, wisatawan asal Tiongkok masih menempati urutan teratas dalam urusan kunjungan ke Bali. Tercatat, jumlah kunjungan turis berpaspor Negeri Tirai Bambu adalah sebanyak 1.380.687 wisatawan, atau 22,53% dari porsi keseluruhan wisatawan.
Meskipun demikian, dibandingkan dengan statistik di tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan China di tahun 2018 tersebut mengalami penurunan sebanyak 4.254 wisatawan, atau 0.3%. Australia menempati urutan kedua negara kontributor wisatawan mancanegara terbanyak, dengan jumlah kunjungan sebanyak 1.185.557 wisatawan, atau 19,53% dari total wisatawan. Jumlah ini naik sebesar 10,3% dibanding dengan jumlah kunjungan di tahun 2017, di mana pada tahun tersebut, tercatat sebanyak 1.074.547 wisatawan asal Negeri Kangguru masuk ke Bali.
Dengan total kunjungan sejumlah 356.497 turis, menempatkan India sebagai negara ketiga penyumbang wisatawan terbanyak. Tren positif juga ditunjukkan oleh India, dengan persentase kenaikan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 33,7% dibanding dengan jumlah kunjungan di tahun 2017.
“Masih sama dengan tahun 2017, urutan tiga besar negara penyumbang wisatawan terbanyak masih ditempati oleh Cina, Australia, dan India. Akumulasi turis mancanegara dari tiga negara ini menyentuh angka 2,9 juta jiwa, atau hampir 47% dari total keseluruhan angka kunjungan. Tiga negara ini, yang merupakan tulang punggung penyumbang wisatawan mancanegara di Bali,” papar General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi.
Kemudian dikatakan, secara berurutan ditempati Britania Raya, Jepang, Amerika Serikat, Perancis, Malaysia, Jerman, dan negara Korea Selatan. Jika diakumulasi, jumlah turis dari tujuh negara ini adalah sebanyak 1.506.672 jiwa, atau hampir 25% dari total seluruh wisatawan mancanegara yang memasuki Bali.
Dari sepuluh besar negara dengan jumlah wisatawan terbanyak, tercatat India merupakan negara dengan pertumbuhan jumlah wisatawan tertinggi, dengan persentase kenaikan sebesar 33,73%, disusul oleh Amerika Serikat dengan 22,9%, dan Malaysia dengan pertumbuhan sebesar 18,5%.
"Dengan cukup signifikannya pertumbuhan angka wisatawan mancanegara yang datang ke Bali pada tahun lalu, menunjukkan bahwa Bali tetap merupakan destinasi wisata kelas wahid yang semakin digandrungi oleh warga dunia. Pertumbuhan jumlah wisatawan ini juga mengindikasikan bahwa nama Bali semakin berkibar di kancah dunia, bersaing dengan destinasi wisata favorit dunia lain," ujarnya.
Dikatakan, 2018 lalu, Bali menggelar beberapa even kelas dunia yang menarik cukup banyak perhatian dunia internasional, seperti IMF-World Bank Annual Meetings 2018 dan Our Ocean Conference 2018. Sembari menambahkan, Hal tersebut turut menjelaskan bahwa Bali, selain merupakan destinasi wisata andalan untuk jelajah alam, juga bertransformasi menjadi tujuan para kaum eksekutif berkerah putih untuk menggelar konferensi, rapat, dan eksibisi berskala internasional, senada dengan program pemerintah untuk menjadikan Bali sebagai destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
“Di tahun 2019 ini, kami akan secara terus menerus berusaha untuk semakin meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa Bandar Udara, sehingga citra Bali dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di mata internasional akan semakin harum, sehingga dapat berdampak positif dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,” tutup Yanus.
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/aga