Wayan Sudirta Samakan Ahok dengan Nelson Mandela
Kamis, 24 Januari 2019,
17:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bebasnya Basuki Tjahaya Purnama (BTP) atau Ahok dari rumah tahanan mako brimob Depok hari ini, disambut sejumlah warga di Bali. Warga dari berbagai latar belakang agama menggelar doa bersama lintas agama untuk menyambut bebasnya Ahok dari penjara.
Doa bersama lintas agama ini digelar di sebuah hotel di kawasan jalan Veteran Denpasar, Kamis (24/1/2019). Doa bersama lintas agama ini dihadiri puluhan warga dari berbagai latar belakang agama dan suku di Bali.
Doa lintas agama ini juga menghadirkan tokoh agama dan pendeta dari enam agama yakni pendeta Hindu, pendeta Budha, pendeta Kristen Katolik, pendeta Kristen Protestan, ulama umat Islam, dan pendeta agama Konghucu. Para pendeta dari enam agama tersebut secara bergiliran membacakan doa yang diikuti oleh para peserta acara.
Selain acara doa lintas agama, dalam acara ini juga diisi dengan orasi dari peserta acara, dengan tema bebasnya Ahok dan menjaga pancasila serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dengan bebasnya Ahok, orang akan ingat Nelson Mandela dan Bung Karno. Orang boleh dikurung sementara tapi tidak selamanya. Putusan (hakim) boleh menipu sebagian orang tapi tidak semua orang.
Ini sudah terjadi pada tokoh-tokoh besar di dunia dan pola pola seperti ini berulang," ujar I Wayan Sudirta, pengacara Ahok yang juga penggagas acara doa lintas agama untuk Ahok. Wayan Sudirta juga berpesan kepada para pendukung Ahok agar saling berkoordinasi.
"Pendukung Ahok berkoordinasilah, tidak ada manfaat jika tidak berkoordinasi, tidak kuat jika tidak koordinasi antar sesama pendukung Ahok dalam mengawal NKRI dan Pancasila. Itu yang kita amankan, yang akan kita kawal bersama sama, jangan lengah. Jika lengah, militan yang berniat mengganti NKRI dan Pancasila akan berhasil, sesama anak bangsa harus bersatu," ujar Sudirta.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk