Fenomena Disrupsi: Bank Ambil Alih Peran Perencanaan Keuangan
Kamis, 24 Januari 2019,
17:40 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Fenomena disrupsi menandai era dimulainya revolusi industri 4.0, usaha konvensional dan mapan kini terganggu dengan adanya inovasi bisnis yang berbasis teknologi atau aplikasi. Pakar Perencanaan Keuangan Safir Senduk menyebut fenomena disrupsi ini terjadi juga di perbankan.
Demi mengakomodasi tren layanan yang serba digital dan menyerap kompleksitas kebutuhan nasabah, bank mengadopsi konsep layanan bisnis yang ingin melampaui bukan hanya sekedar layanan transaksi, tetapijuga bertransformasi digital dengan membuat aplikasi dan mengambil alih peran perencanaan keuangan (financial Planner).
"Disrupsi, dalam arti kata sederhananya mengganggu, hal ini bisa saja terjadi terhadap profesi apa saja saat ini, pelayanan serba digital, bahkan nantinya bisa terotomatisasi dengan robot," ungkapnya saat Talkshow dalam rangkaian peresmian cabang baru Bank OCBC NISP di jalan Sunset Road, Badung, Bali, Kamis (24/1) yang mengusung konsep inovasi "Premium Guest House" dalam pelayanan nasabahnya.
Direktur Bank OCBC NISP Andrae Krishnawan mengungkapkan adanya konsep bisnis inilah yang diterapkan sebagai inovasi dari Bank OCBC NISP. Selain membuat aplikasi ONe Mobile, pihaknya mengusung konsep Premium Guest House dimana terdapat 3 area sebagai layanan, yakni Welcome Area untuk proses registrasi dengan aplikasi digital, Smart Area untuk proses transaksi dan meeting room yang nyaman untuk diskusi pengelolaan keuangan.
"Semua ruangan dibalut dengan desain interior dan kondisi ruangan yang membuat suasana nasabah nyaman saat bertransaksi atau berdiskusi," ujarnya.
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/rob