search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wabup Kasta Berharap Panen Padi Organik Bisa Diterapkan di Semua Subak di Klungkung
Minggu, 10 Maret 2019, 19:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Klungkung. Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta beharap kepada Subak Dawan dari sistem pertanian padi organik ini bisa diterapkan dan berjalan sesuai dengan apa yang pemerintah harapkan, kedepannya akan dibuat pencanangan pertanian ramah lingkungan.
 
[pilihan-redaksi]
"Penggunaan pupuk oraganik sementara masih menjadi barang baru, para subak masih menimbang-nimbang dalam pemilihan pupuk baik organik maupun non organik, mudah-mudahan dari hasil kajian ini bisa menjelaskan kepada subak hasil dari pertanian organik sangat lebih bagus dengan hasil yang lebih banyak dan menyehatkan," ujar Wabub Kasta saat melakukan panen perdana padi organik demplot kajian terap dosis pupuk organik tehadap peningkatan provitas padi varietas inpari 43 dengan alat mesin Combain Harvaster secara Simbolis di Subak Dawan, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Minggu (10/3) pagi. 
 
Panen perdana tersebut, selain dihadiri Wabup Kasta juga Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida, Camat Dawan A.A Gede Putra Wedana, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bali serta krama Subak Dawan. 
 
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara menurut Kepala Bidang Produksi, Wayan Sumatra mengatakan padi organik yang ia kembangkan menggunakan pupuk organik berupa pestisida nabati yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman serta Biorin yang dihasilkan dari Simantri Desa Dawan.
 
"Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah, peralatan yang sederhana serta biayanya jauh lebih murah, diperkirakan 8 ton yang dihasilkan perhektar. Padi ini betul-betul organik, 100 % organik. Tidak menggunakan pupuk kimia atau insektisida sedikitpun," ujar Wayan Sumatra. (bbn/humasklungkung/rob)

Reporter: Humas Klungkung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami