Megibung di Amerika, Budaya Bali Jadi Simbol Solidaritas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sebuah malam yang penuh warna, kehangatan budaya, dan semangat kemanusiaan tersaji dalam acara Megibung Charity Event yang digelar di ballroom The Lodge at Candler Hills, On Top of the World.
Acara ini menghadirkan 170 tamu dalam pengalaman budaya khas Bali yang sarat makna—tak hanya sebagai perayaan budaya, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial. Acara ini digagas oleh Rosalina Norita, seorang aktivis sosial dan penggerak kegiatan kemanusiaan yang telah berdedikasi dalam membangun jembatan solidaritas antara masyarakat Indonesia dan diaspora di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat. Ia dikenal luas atas perannya dalam mempromosikan budaya Indonesia, terutama budaya Bali.
Sejak awal acara, para tamu disambut dengan minuman tropis, es campur, dan berbagai kudapan kecil khas Indonesia seperti sate lilit, lemper ayam, lumpia, tart buah, dan kerupuk. Musik tradisional Bali Rindik mengiringi suasana hangat yang mengajak para hadirin untuk bersosialisasi dan menikmati sajian pembuka.
Acara resmi dibuka dengan pemutaran video berdurasi singkat yang menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia. Dari hamparan sawah bertingkat hingga pasar tradisional dan pura yang menenangkan, video ini memperkenalkan konsep Megibung—tradisi makan bersama ala Bali yang menekankan nilai kebersamaan, kesetaraan, dan rasa saling berbagi. Nilai-nilai inilah yang menjadi benang merah dari acara malam itu.
Pertunjukan tari Bali pun turut memukau penonton. Para penari tampil anggun dalam balutan kostum tradisional lengkap dengan hiasan kepala keemasan. Gerakan tangan yang lembut dan ekspresi wajah penuh makna menghadirkan cerita yang menghidupkan suasana Bali di tengah kota Ocala.
Makan malam disiapkan langsung oleh Chef Abe dan John Anthony dari Krakatoa Indonesian Cuisine. Sajian khas Bali dihidangkan dalam gaya Megibung, dengan meja panjang yang memungkinkan para tamu untuk duduk bersama, berbagi cerita, dan menyantap hidangan secara kolektif. Menu malam itu meliputi sate lilit, tum, urap/lawar, telur balado, tempe orak-arik, opor ayam, dan nasi wangi, termasuk opsi vegetarian serta makanan halal/kosher untuk menjamin inklusivitas semua tamu.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan pengundian hadiah (raffle) yang disambut antusias. Hadiah mencakup voucher menginap di Toya Ubud Resort dan Kana Jimbaran Suites, tas kerajinan tangan, serta sertifikat hadiah dari usaha lokal seperti Sprout.
Hasil penjualan tiket undian sepenuhnya didonasikan kepada dua organisasi: Sewing Bees Club di Ocala—yang membuat selimut, bantal, dan pakaian untuk anak-anak kurang mampu, dan Suryani Institute for Mental Health di Bali—yang menyediakan layanan kesehatan jiwa berbasis komunitas untuk masyarakat yang kurang terlayani.
Acara Megibung ini bukan sekadar kegiatan budaya atau makan malam bersama. Ia menjadi simbol kekuatan solidaritas, empati, dan koneksi lintas budaya. Lebih dari itu, dampak dari malam tersebut akan terus bergaung melalui manfaat nyata yang dirasakan oleh mereka yang dibantu melalui dana yang terkumpul.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls