Taman Safari Indonesia Rawat Anak Orang Utan Korban Penyelundupan
Sabtu, 23 Maret 2019,
22:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Beritabali.com, Gianyar. Anak orang utan korban penyelundupan yang dilakukan warga asing asal Rusia berinisial ZA akhirnya diserahkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Denpasar kepada Bali Safari & Marine Park (BSMP), salah satu unit Taman Safari Indonesia (TSI) Group pada Sabtu (23/3) siang.
[pilihan-redaksi]
TSI juga ikut memberikan perawatan intensif terhadap anak orang utan, yang termasuk satwa dilindungi. Anak orang utan beserta 2 ekor tokek dan 5 ekor bunglon BSMP akan dirawat oleh perawat satwa dan dokter berpengalaman serta berdedikasi tinggi dalam konservasi satwa di BSMP. Ketiga jenis satwa tersebut tentunya akan mendapatkan perawatan standar lembaga konservasi internasional dengan menjaga keamanan, kesejahteraan, dan kenyamanannya.
TSI juga ikut memberikan perawatan intensif terhadap anak orang utan, yang termasuk satwa dilindungi. Anak orang utan beserta 2 ekor tokek dan 5 ekor bunglon BSMP akan dirawat oleh perawat satwa dan dokter berpengalaman serta berdedikasi tinggi dalam konservasi satwa di BSMP. Ketiga jenis satwa tersebut tentunya akan mendapatkan perawatan standar lembaga konservasi internasional dengan menjaga keamanan, kesejahteraan, dan kenyamanannya.
TSI Group berharap kejadian menyedihkan terhadap satwa seperti yang dilakukan ZA ini tak terulang kembali di masa mendatang.
"Taman Safari Indonesia (TSI) Group sebagai lembaga konservasi satwa, sangat menyesalkan tindak kejahatan terhadap satwa yang benar-benar sadis ini. TSI pun bergerak cepat dalam membantu dalam usaha penyelamatan satwa-satwa tersebut," ungkap Anak Agung Ngurah Alit Sujana, Marketing Promotion Spv BSMP dalam keterangan rilisnya.
[pilihan-redaksi2]
Hal ini menjadi perhatian TSI mengingat populasi satwa-satwa endemik Indonesia yang sedang dijaga jumlahnya agar tidak menuju kepunahan. Terlebih lagi, di saat kampanye konservasi satwa yang gencar dilakukan oleh seluruh unit TSI Group; Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Bali Safari & Maine Park, dan Batang Dolphins Center.
Hal ini menjadi perhatian TSI mengingat populasi satwa-satwa endemik Indonesia yang sedang dijaga jumlahnya agar tidak menuju kepunahan. Terlebih lagi, di saat kampanye konservasi satwa yang gencar dilakukan oleh seluruh unit TSI Group; Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Bali Safari & Maine Park, dan Batang Dolphins Center.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian menyedihkan kembali menimpa satwa endemik Indonesia. Pada Jumat (22/3) malam, Bandara International I Gusti Ngurah Rai, Bali, digegerkan dengan penemuan orang utan yang dibius dan dimasukkan ke dalam keranjang kecil. Perlakuan sadis ini dilakukan oleh WNA berkebangsaan Rusia berinisial ZA.
Tak hanya seekor orangutan berusia 2 tahun, ZA juga terbukti membawa 2 ekor tokek dan 5 ekor bunglon. Diketahui belakangan, ternyata anak orangutan ini dibius terlebih dahulu oleh pelaku. Terbukti, dengan adanya temuan pil berjenis CTM di dalam koper. (bbn/rls/rob)
Berita Gianyar Terbaru
Reporter: bbn/rls