search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Video Dangap-Dangap Tampilkan Perilaku Seksual, Lolak: Jika dari Otak Kotor, Jadinya Kotor
Selasa, 30 April 2019, 14:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

 I Kadek Arimbawa, komedian yang juga menjabat DPD RI membantah kesimpulan dari penelitian yang menyebut video klip "Dangap-Dangap" Dek Ulik dan Lolak menampilkan beberapa adegan perilaku seksual ringan.
 
Menurutnya seni itu dapat dipersepsikan tergantung bagaimana cara kita memandang. "Suatu karya seni jika dilihat dari otak kotor jadilah dia kotor tapi jika dinikmati dengan rasa senang dan baik dia akan menjadi baik," ujarnya melalui pesan di Whattsap, Selasa (30/4).  
 
Dia menjelaskan ide proses kreatif terciptanya lagu tersebut berawal saat dirinya menjadi pelawak tahun 2004 sebagai Duta HIV AIDS di Bali. Ketika manggung keliling Bali, lanjutnya, untuk menjelaskan kepada penonton dengan gaya lawakan, timbulah ide serangga Dangap-Dangap yang loncat kesana kemari dan goyang-goyang (ogar-ogar) yang bisa terkena penyakit HIV AIDS.
"Itulah ide awal dari Dangap-Dangap yang gerakannya seperti itu, pada saat 2014 kalau tidak salah saya jadikan lirik lagu yang awalnya adalah bahan lawakan," ujarnya. 
 
Dia menganalogikan sama seperti awak media jika memuat berita yang sebenarnya dia akan menjadi Dewa tapi jika membuat berita tanpa ada dasar apalagi sengaja membuat untuk sesuatu hal dia akan menjadi raksasa (buta kala).
 
"Ini jaman saya lihat sudah sangat terbuka, hati-hati untuk menyimpulkan sesuatu yang belum tahu apa yang sebenarnya terjadi hoaks," tandasnya.
Ia mengaku keberatan dengan hasil penelitian yang sengaja diberitakan agar menjadi viral, lalu baru konsultasi dengan penciptanya untuk mendapatkan jawaban dan berpotensi untuk pembuatan opini sendiri.
 
"Kalau saya bukan penelitian ini, bisa juga disebut pembuatan opini sendiri," ujarnya. 
 
Seharusnya, kata dia, sebelum hasil penelitian keluar, semestinya ada wawancara dg objek yang diteliti terutama dengan pihaknya sendiri.
 
"Saya sudah biasa ada yg meneliti, dari pelawak masuk senayan, politik dalam seni, suka duka seniman dan politisi, semua wawancara dulu bli," ucapnya. 
 
Terkait dengan video klipnya, Lolak menilai hal itu biasa saja seperti tari pergaulan berpasang-pasangan. Ia mencurigai kenapa selama 7 tahun video klip beredar selama ini tidak ada yang memprotes namun tiba-tiba muncul menurut hasil penelitian dinilai mengandung unsur seksual. (bbn/rob)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami