Ekstrak Kulit Kayu Cempaka Putih Sebagai Fungisida Jamur Penyebab Penyakit Bercak Daun Padi
Senin, 8 Juli 2019,
11:46 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Ekstrak kayu cempaka putih memiliki senyawa aktif dan aktivitas fungisida terhadap jamur Curvularia Verruculosa yang menjadi penyebab penyakit bercak daun pada tanaman padi (Oryza sativa L.).
[pilihan-redaksi]
Dimana ekstrak kulit kayu cempaka pada konsentrasi 2 persen mampu menyebabkan membran sel jamur mengalami Lusia. Demikian terungkap dalam penelitian berjudul "Senyawa Aktif dan Aktivitas Fungisida Ekstrak Kulit Kayu Cempaka Putih (Michella Alba) Terhadap Jamur Curvularia Verruculosa Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L)" yang dilakukan oleh Drs. I Gusti Agung Bawa, M.Si.
Dimana ekstrak kulit kayu cempaka pada konsentrasi 2 persen mampu menyebabkan membran sel jamur mengalami Lusia. Demikian terungkap dalam penelitian berjudul "Senyawa Aktif dan Aktivitas Fungisida Ekstrak Kulit Kayu Cempaka Putih (Michella Alba) Terhadap Jamur Curvularia Verruculosa Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L)" yang dilakukan oleh Drs. I Gusti Agung Bawa, M.Si.
Hasil penelitian ini disampaikan dalam ujian terbuka Promosi Dokter pada Fakultas Pertanian, Universitas Udayana yang digelar di Ruang Sidang Pascasarjana, Kampus Universitas Udayana pada Senin (8/7).
Menurut Agung Bawa, dengan formula ekstrak kulit kayu cempaka putih pada konsentrasi 1,5 persen saja secara nyata mampu menurunkan intensitas Penyakit Bercak Daun sampai 62,68 persen. "Dan ini mampu meningkatkan hasil padi sebesar 60,62 persen" kata Agung Bawa yang merupakan staf pengajar pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Udayana.
[pilihan-redaksi2]
Agung Bawa mengungkapkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu cempaka putih secara nyata menghambat pertumbuhan koloni dan produksi biomassa jamur C. verruculosa. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu cempaka putih mengandung 5 golongan senyawa metabolit sekunder, yaitu alkaloid, fenol/Tanin, glikosida, steroid dan terpenoid.
Agung Bawa mengungkapkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu cempaka putih secara nyata menghambat pertumbuhan koloni dan produksi biomassa jamur C. verruculosa. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu cempaka putih mengandung 5 golongan senyawa metabolit sekunder, yaitu alkaloid, fenol/Tanin, glikosida, steroid dan terpenoid.
Jamur Curvularia Verruculosa merupakan jamur yang dapat menyebabkan gagal semai benih padi dan penyakit hawar pelepah daun. Selama ini pengendalian penyakit bercak daun masih mengandalkan penggunaan fungisida sintetik. Padahal pemakaian fungisida sintetik secara berlebihan berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan, keracunan pada organisme bukan target, terjadinya resistensi jamur dan meningkatkan biaya produksi.[bbn/Mul]
Berita Premium
Reporter: bbn/mul
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025