Perlombaan Wayang Kulit Dan Baleganjur Di Panggung Terbuka Ardha Chandra
Sabtu, 22 Juni 2019,
08:35 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Lomba Baleganjur tingkat remaja yang diadakan di Panggung Terbuka Ardha Candra, Rabu (19/6), Ini diikuti oleh masing-masing dari 9 perwakilan Kabupaten yang ada di Bali, yaitu Bleganjur dari Duta Kabupaten Jembrana, Karangasem, Buleleng, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Denpasar, Badung, Bangli.
.
Gede Pande Olit atau Pande selaku penggarap baleganjur duta Kabupaten Buleleng, mengatakan "Kami dari Buleleng ingin membawakan yang khas kekinian, artinya pakem-pakem dalam baleganjur tetap kita munculnya, hanya saja disertai dengan teknik-teknik baleganjur yang kekinian," Ciri khas Baleganjur dari Kabupaten Buleleng, yakni alunan baleganjur yang khas dan tegas. Dengan judul garapan “Bayu Ning Iswara”, Buleleng terinspirasi dari Dewa Iswara yang sering juga dipuja sebagai dewa kesenian. Dewa Iswara dipercaya memberikan taksu atau pancaran cahaya dalam setiap jiwa yang sungguh-sungguh mengabdi dalam berkesenian.
.
Adapun perwakilan dari masing-masing kabupaten dalam perlombaan baleganjur ini; Sanggar Manik Bang, Desa Penyaringan, Kec. Mendoyo, sebagai Duta Kabupaten Jembrana, Komunitas Seni Wasesa Ananta, Kec. Karangasem sebagai Duta Kabupaten Karangasem, Sanggar Seni Ganeswara, Desa Pemaron, Kec. Buleleng sebagau Duta Kabupaten Buleleng, dan Sekaa Balaganjur Bala Nawa Sanga, Desa Blahbatuh, Kec. Blahbatuh sebagau Duta Kabupaten Gianyar. Kabupaten Jembrana membawakan garapan baleganjur yang berjudul "Ngelinus" yang erat kaitannya dengan fenomena puting beliung. Oleh karena itu, Jembrana membawakan baleganjur dengan komposisi yang cepat, keras, dan kerumitan yang tinggi.
.
Di sisi lain, dari Duta Kabupaten Karangasem membawakan garapan baleganjur yag bertajuk "Pramaning Bala Bayu" dimana terinspirasi dari para kesatria kerajaan Karangasem saat perjalanannya memerangi kerajaan Lombok. Adapun Karangasen mencoba memberi kreasi baru dalam baleganjur, yakni akulturasi antara vokal Bali dan Lombok, juga ada gegenjekan, dan tak lupa ciri khas musikal tegas dan dinamis yang terinspirasi dari kisah para kesatria. Terakhir, Duta Kabupaten Gianyar menampilkan baleganjur dengan garapan yang berjudul "Angkus Prana". Garapan terinspirasi dari tokoh Bhima tatkala ia perang dengan raksasa Hidimba. Suasana Ardha Chandra pun sesak dipenuhi penonton yang bersemangat mendukung masing-masing perwakilan kabupaten.
.
Selain lomba Baleganjur terdapat lomba Wayang Kulit. Perlombaan wayang kulit parwa yang diikuti oleh tingkat anak-anak. Dalang cilik I Gede Raditya Maha Prananda, Sebagai duta dari Kabupaten Jembrana. Raditya membawakan sebuah kisah Pandawa Asrama. Kisah ini mengungkapkan pahit-manis ujian panah yang dilakoni para Pandawa dan Korawa.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/adv