search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bincang Santet Bersama Jro Darmayuda (2): Pengobatan Medis dan Non Medis Harus Bersinergi
Kamis, 10 Oktober 2019, 13:05 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dunia pengobatan medis dan non medis memerlukan sinergitas. Dokter yang mengobati pasien namun tak kunjung sembuh harus bisa menuntun pasien untk mencari pengobatan non medis. Demikian juga sebaliknya, jika pengobatan non medis tidak membuahkan hasil, maka harus disarankan menjalani pengobatan medis.

"Sudah banyak dokter yang bekerja sama dengan jero dalam pengobatan pasien pasien jro. Sudah banyak dokter-dokter yang ikut membantu Jro. Dokter yang tangani pasien tiga kali tapi tak ada kesembuhan juga harus bisa tuntun pasiennya menjalani pengobatan non medis, agar mencari "orang pintar", agar bisa dibantu," ujar praktisi spiritual asal Tabanan Bali, Jro Nyoman Darmayuda.

Kembali ke soal santet, seperti apa bentuk santet di Pulau Bali?

"Di Bali yang sudah sering Jro lakukan, pulaunya kecil, di Bali sudah semua Jro datangi. Di Bali pada umumnya menggunakan sarana "Brahma Setra". Brahma sebabkan panas, Setra sebabkan leteh (kotor). Sarana yang sering digunakan untuk santet antara lain tanah kuburan, tulang manusia, areng kuburan, adeng bubunan, tanah seme, hingga bebuntilan, itu yang sering dipakai di Bali,"jelasnya.

Lebih lanjut Jro menjelaskan, ilmu santet atau teluh itu menggunakan mantra atau jampi-jampi jarak jauh. Sama sepert yang sering ditayangkan di tv maupun film-film.

"Apa yang ada di TV atau film, yang begitulah adanya saat orang mengirim santet atau teluh," ujarnya. 

Ilmu santet atau teluh, kata Jro Nyoman, mencari sasaran atau target di tempat-tempat vital. Misalnya di area rumah yang sering dilalui sang pemilik rumah yang menjadi target santet. 

"Target vital itulah yang dicari. Jika targetnya ternak atau hewan peliharaan, maka targetnya adalah kandang sapi atau ayam. Santet yang dikirim akan membuat sapi atau ayam kemudian mati secara tidak wajar. Misalnya kasus ratusan ayam broiler yang mati tak wajar karena santet. Ini memang benar adanya, percaya tidak percaya ini memang benar ada,"tegas Jro.

Lebih lanjut Jro menjelaskan, jika santet dikirim ke tempat vital yang sering dilalui oleh target, maka itulah yang akan membuat bagian kaki sakit kalau sudah diinjak setiap hari.
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami