search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kos di Jalan Sedap Malam, Terduga Teroris Dikenal Ramah dan Pengrajin Lampu
Sabtu, 12 Oktober 2019, 21:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kabar terbaru dari penangkapan terduga teroris AT (45) yang ditangkap bersama anaknya ZAI (14) saat akan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, Kamis (10/10/2019) malam. 

[pilihan-redaksi]
Dalam penggerebekan Tim Densus 88 Anti Teror di rumah kosnya di Jalan Sedap Malam Gang Gardenia, Kebonkuri, nomor 11, Denpasar Timur, AT diketahui seorang pengrajin lampu. Rumah kos yang ditempati dua terduga teroris AT dan ZAI terbilang sepi. 

Untuk masuk kesana, harus melewati gang dan pematang sawah yang berjarak 150 meter dari depan Jalan Sedap Malam Denpasar Timur.

Sementara rumah kos itu hanya  berjumlah 5 unit. AT menyewa dua kamar sekaligus, kamar nomor 1 dan 2, satu untuk anaknya ZAI.
 
"Kamar kos per bulannya bayar Rp 600.000 ribu. AT menyewa dua kamar yang berdekatan," ujar penghuni kos Ketut Juliani, Sabtu (12/10/2019).
 
Ketut Juliani membenarkan, bahwa Kamis (10/10/2019) malam, ada beberapa orang datang dan melakukan penggeledahan. 

"Saya sempat melihat beberapa orang datang dan masuk ke kamar AT, tapi saya tidak tahu kalau yang masuk polisi melakukan penggeledahan," ujarnya. 

Setelah mengetahui jika tetangga kosnya adalah terduga teroris, Ketut Juliani langsung kaget. Ia tidak menyangka, AT yang selama ini ramah adalah jaringan teroris yang selama ini dicari-cari Polisi. 

[pilihan-redaksi2]
Menurutnya, AT sudah 2 tahun tinggal di Sedap Malam dan keluarganya tidak menunjukkan gelagat mencurigakan.

"Bapak itu sewa kos dua kamar, tinggal bersama istri dan dua anaknya. Sementara anaknya yang perempuan sudah menikah dan tidak tinggal di sini lagi," terangnya. 

Dijelaskannya, dalam keseharian AT membuat kerajinan tempat lampu dengan dibantu anaknya ZAI. Sedangkan AT terbilang jarang keluar rumah. Hanya istrinya sering ke luar rumah untuk mengantar dan menjemput anaknya yang masih TK. 

"Dulu anaknya (ZAI) sekolah, tapi belakangan saya lihat dia lebih banyak bantu-bantu bapaknya membuat kerajinan," sebutnya. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami