search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Penyebab Debit Air Danau Beratan Menurun 10 Meter
Rabu, 23 Oktober 2019, 13:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Kemarau panjang menyebabkan air Danau Beratan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan menurun drastis. 

[pilihan-redaksi]
Penurunan hingga 10 meter hingga tanah bagian sisi danau terlihat. Meskipun demikian penurunan debit air tak mempengaruhui aktivitas wisata air di Danau Beratan. 
 
Bagian Meru tumpang 3 atau pelinggih yang ada di tengah danau yang menjadi ikon Danau Beratan dasarnya terlihat. Biasanya kalau tidak musim kemarau, dasar dari pelinggih tersebut akan tenggelam oleh air. 

Manager DTW Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika menjelaskan penurunan air danau sudah terjadi sebulan lalu. Mengingat sejak empat bulan sudah tidak ada hujan turun. 

"Penurunanya itu kira-kira mencapai 10 meter karena dasar dari Meru tumpang 3 kelihatan," ujarnya, Selasa (22/10). 

Meski terjadi penurunan air tak sampai menggangu wisata air seperti bebek-bebekan yang ada di kawasan Danau Beratan. Namum dermaga yang terbuat dari kayu dasarnya kelihatan. 

"Tidak sampai menganggu karena masih bisa untuk mengoperasikan bebek-bebekan. Kami hanya menggeser dermaga saja," imbuhnya.

Diakui Mustika, air Danau Beratan biasanya digunakan petani untuk menyiram sayuran. Utamanya petani yang ada di enam Desa adat. Diantaranya Desa Adat Kembang Merta, Desa Adat Candikuning, Desa Adat Pemuteran, Desa Adat Batusesa dan Desa Adat Abang. 
 
Apalagi saat musim kemarau ini banyak petani memanfaatkan air danau. Petani akan menyedot air menggunakan mesin. Kemudian baru disemprotkan ke sayuran yang ditanam. 

"Selain itu PDAM juga menggunakan air danau untuk kebutuhan sehari-hari yang sebagian digunakan oleh masyarakat di Kecamatn baturiti," terangnya. 

Mustika menambahkan penurunan air secara drastis ini sebelumnya sempat terjadi sekitar 7 tahun lalu. Bagian sisi danau juga terlihat. 

"Tetapi dengan penurunan tahun 2019 ini tidak sampai mengganggu aktivitas wisata dan kebutuhan air petani," tandasnya.
 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami