search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Inspiratif, Di tangan Bu Dewi Terong dan Pare Diubah Jadi Kripik
Sabtu, 30 November 2019, 21:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Seorang ibu rumah tangga asal Banjar Kreteg, Desa Sibetan, Bebandem, Karangasem bernama Ni Luh Putu Dewi Aryaningsih membuat camilan kripik dari bahan tak biasa.

Di saat kebanyakan kripik dibuat dari bahan dasar Nangka, Kacang dan daun bayam, Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai seorang pengabdi di bagian tata usaha SMP Negeri 1 Bebandem ini malah mengolah terong dan pare menjadi kripik.

Usaha sampingannya ini mulai digelutinya sejak 2,5 tahun terakhir, berniat untuk menambah penghasilan, Luh Dewi mencoba untuk membuat kripik dari bahan-bahan sayur yang ada didapurnya.

"Kebetukan saat itu ada terong dan pare lalu saya coba untuk dibikin kripik," tutur Dewi kepada media ini.

Kini dalam sehari, Dewi memproduksi puluhan bungkus kripik Terong dan Pare yang dipasarkannya diseputaran Desa Sibetan. Tak hanya Pare dan Terong, Dewi juga membuat kripik dari bahan dasar Pepaya.

"Sekali produksi sekilo terong dan pare masing masing jadi sekitar 20 bungkus, untuk pepaya ya lumayan banyak," ujarnya. 

Untuk satu bungkus kripik, dijual dengan harga Rp.5 ribu perkemasannya. Dalam pendistribusiannya sendiri, Luh Dewi melakukan sendiri mengirim langsung ke warung - warung. 

Meski cukup inspiratif, namun usaha sampingannya itu belum bisa berkembang secara luas, pasalnya untuk menyentuh pasar hingga ke minimarket Dewi harus mengantongi IRT dan saat ini belum bisa diproses.
 

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami