search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hama Serang Tanaman Cabe, Dinas Pertanian Terjun Ke Lapangan
Senin, 13 Januari 2020, 17:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Di Kabupaten Jembrana para petani Cabe selalu dihantui oleh perasaan was-was. Pasalnya, saat harga cabe di pasaran berangsur-angsur naik, bahkan saat ini tembus harga di kisaran Rp.50/kg justru serangan hama mulai merambah. 

[pilihan-redaksi]
Hal itu dialami salah seorang petani asal dusun Pangkung Lip-Lip desa Kaliakah, Gusti Putu Wiarti. Tidak ingin keringat dan biaya yang dikeluarkan petani itu sia-sia, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana langsung turun ke lapangan. Sebanyak 2(dua) personil yang diterjunkan 2 orang petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POT) yang ada di kecamatan Negara, Senin (13/1).
 
Pemilik kebun cabe, Gusti Putu Wiarti  mengaku, sangat kaget dengan pertumbuhan cabenya yang  kurang maksimal. Pasalnya, jelang tanaman akan mulai berbunga justru mengalami banyak gangguan. Selain rumpun pada pucuk-pucuk daunnya mengalami keriting daun juga hama berupa kupu-kupu hitam yang selalu bermarkas pada bawah daun dan dahan-dahan pohon. 
“Sekitar umur satu bulan pertumbuhannya sangat bagus bahkan terlihat cukup subur. Seiring perjalanan yakni menjelang umur 2 bulan justru daun-daunnya mulai kelihatan loreng ke kuning-kuningan. Khawatir terjadi hal-hal yang lebih fatal, setiap malam saya amati dengan lampu penerangan ternyata pada pohon-pohonnya itu banyak terlihat seperti wereng warna hitam yang biasa terlihat di tanaman padi pada umumnya,“ ujarnya.
 
Nampaknya keluhan petani direspon cepat oleh 2 orang petugas teknis  Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan yakni, I Ngurah Nyoman Susanto dan I Made Kerta. Saat di lokasi, pihaknya minta kepada petani cabe itu untuk melakukan langkah-langkah kongkret dan preventif agar serangan hama tidak meluas. 

Pasalnya, selain faktor cuaca sebelumnya sangat eksterm yang juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman khususnya tanaman cabe, juga yang tidak kalah ganasnya adalah serangan hama penyakit. 

“Selama merawat cabe itu ibu biasanya menggunakan obat apa? Untuk diketahui, persoalan tanaman cabe memang cukup rumit dalam perawatannya. Namun demikian, kita tidak bisa diam saja melainkan melakukan tindakan. Setelah tadi kami amati terhadap tanaman cabe bapak memang benar hama seperti wereng pada tanaman padi itu menyerang. Maka itu nanti lakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyemprotan setiap 3 minggu sekali,“ kata petugas PPL.
 
Terkait dengan jenis obat yang digunakan untuk mengusir hama, petugas POPT  mengaku, kalau jenis obat-obatan  banyak macamnya. 

“Untuk itu kita pastikan jenis hama yang menyerang itu dulu, kemudian kita pastikan pestisida yang akan kita gunakan gunakan dan lakukan. Agar siklus hama bisa terpotong maka lakukan penyemprotan  secara rutin setiap 3 minggu sekali," pungkasnya.
 

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami