search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sengkol, Desa Tertua di Lombok Jadi Ikon Wisata MotoGP
Kamis, 30 Januari 2020, 22:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Desa Sengkol, Kecamatan Pujut merupakan salah satu desa tertua di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain tertua, desa ini kaya akan budaya dan adat istiadat yang terus dilestarikan masyarakat. Desa yang dihuni oleh sekitar 13 ribu jiwa lebih ini, sangat mempertahankan kebudayaan lokal hingga kini. 

Hal inilah yang menjadi salah satu desa yang wilayahnya masuk sebagai kawasan pengembangan pariwisata nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Tepatnya di Dusun Gerupuk Lauk, Dusun Ebangah, dan Dusun Gerupuk Daye. Kawasan yang akan menjadi  lokasi even MotoGP 2021 berlangsung.


Untuk mempersiapkan kemajuan pariwisata di desanya, tahun ini Pemdes terus menggenjot program pendukungnya melalui program pemberdayaan.  Diantaranya melalui pelatihan pembuatan pakan ikan, pelatihan atau pendampingan kelompok usaha ekonomi produktif, dan sejumlah program lainnya.


Bahkan untuk mendukung itu, Pemdes juga memperkuat usaha dari BUMDes di Desa Sengkol. Progres pembangunan infrastruktur penunjang MotoGP 2021 juga terlihat. Seperti pembangunan rumah sakit berstandar internasional. 
Segala persiapan desa tertua ini menjadi salah satu ikon wisata MotoGP, nampak dalan kunjungan Wakil Gubernur NTB Doktor Hajjah Sitti Rohmi Djalilah, Rabu (29/1). 

[pilihan-redaksi]
Orang nomor dua di Pemprov NTB ini datang bersama rombongan. Yaitu Asisten I dan Asisten II  Gubernur, Kadis PU, Perkim, Kadis Pariwisata, BPKAD, dan pejabat terkait lainnya.  Bersama rombongan , Wagub Rohmi Djalilah meninjau kesiapan infrastruktur desa lingkar bandara, guna menyambut pelaksanaan MotoGP 2021. 

Selain desa Sengkol, desa-desa lain masuk dalam lingkar bandara yakni Penujak, Tanaq Awu, dan Ketara. Di desa Penujak, rombongan menikmati indahnya angkringan kuliner masyarakat. Dan menyaksikan secara langsung, proses pembuatan gerabah yang merupakan pekerjaan sebagian besar masyarakat tersebut.

Wisatawan yang berkunjung akan menikmati enaknya kuliner khas Penujak. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa secara langsung belajar membuat gerabah. Ada puluhan jenis gerabah yang dibuat di desa Penujak, Lombok tengah.

Melanjutkan perjalanan lingkar bandara, menuju Desa Tanaq  Awu. Menuju rencana lokasi pembuatan pasar seni yang dirancang oleh pemerintah desa Tanaq Awu. Dari Tanaq Awu, perjalanan berlanjut ke Desa Ketara, bertemu tokoh agama dan menyerap aspirasi masyarakat.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami