Dilanda Virus Corona, Pelaku Properti Akui Saat Ini Masa Sulit Ekonomi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pasca wabah virus corona di negara China yang akhirnya berimbas stop kunjungan wisatawan tiongkok ke Bali belum berdampak signifikan di bidang properti.
[pilihan-redaksi]
Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Bali, Pande Agus Permana Widura, menyampaikan memang terindikasi terjadinya penurunan di bidang properti dari tahun sebelumnya. Kondisi tersebut, menurutnya, lebih dilihat secara makro ekonomi di luar isu virus Corona.
"Tetap harus kita akui bersama, bahwasanya memang saat ini merupakan masa-masa ekonomi sulit juga," katanya.
Dalam kodisi tersebut, lanjutnya, tentu harus lebih kreatif lagi terutama dalam rangka menarik pasar. Dia menyebut salah satunya seperti melakukan inovasi-inovasi khususnya pada desain-desain rumah yang dibangun.
"Meski demikian, tetap tergantung bagaimana kami selaku developer menyiasatinya dalam kondisi seperti saat ini. Ya, salah satunya dengan cara melakukan inovasi-inovasi baru. Seperti, desain rumah dibuat semenarik mungkin. Dengan alasan, agar lebih menarik lagi minat pasar yang ada saat ini," jelasnya.
Setidaknnya, kata dia, dunia harus segera mengambil langkah-langkah pencegahan lebih massif juga. Jika ini terus berlangsung, lanjutnya, tentu nantinya akan berimbas pada bidang bisnis lain selain bidang bisnis pariwisata juga serta, tidak menutup kemungkinan pada bidang sektor bisnis properti juga.
"Jika seandainya kondisi terus berkelanjutan, tentu pariwisata yang akan terpukul. Kemudian baru diikuti oleh sektor-sektor bisnis lainnya. Pasti akan berimbas ke bidang bisnis properti nantinya. Karena jika dilihat 70% penduduk Bali sangat tergantung pada sektor Pariwisata. Tentu semuanya ini sangat tergantung bagaimana dunia nantinya mampu mengatasi virus Corona tersebut," ujarnya.
Dia mencontohkan, jika dilihat saat ini di Bali yang paling merasakan dampaknya, kemungkinan adalah para insan-insan pariwisata. Terutama insan pariwisata, yang mengambil market China.
Reporter: bbn/aga