search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Berenang Bisa Bikin Hamil, Ini Penjelasan Pakar Seksologi
Minggu, 23 Februari 2020, 11:00 WITA Follow
image

bbn/hellosehat.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tanya: Dok,lagi viral ini pernyataan seorang komisioner KPAI yang bilang kalau perempuan berenang di kolam umum yang ada laki-lakinya harus waspada karena bisa bikin hamil.

Katanya ada jenis sperma laki-laki yang lebih kuat dan mampu berenang menjangkau masuk ke dalam vagina. Aku kok jadi ngeri-ngeri geli gitu dok membayangkannya. Mana di media sosial malah banyak juga yang bilang percaya. 

[pilihan-redaksi]
Aku lho sering banget berenang. Bisa hampir setiap hari karena di apartemenku ada kolam renangnya dan selalu ramai bercampur dengan penghuni apartemen yang lain. Jelasin dong dok tentang ini ya? Kasihan jika banyak yang percaya. (Amanda, 24, Jakarta)

Jawab: Sejak kemarin berita ini sangat viral dan menjadi trending topic. Dan cukup banyak yang mengirimkan pesan dan pertanyaan serupa. Pertama, sebenarnya perlu dikonfirmasi dulu apa memang benar pernyataan ini ada dan terlontar dari seorang yang memiliki jabatan strategis di sebuah lembaga yang juga punya peran penting di negara ini. 

Jika ternyata itu memang benar adanya, yang diutarakan oleh seorang komisioner KPAI yang bertugas membidangi divisi kesehatan, tentunya ini sangat mengejutkan sekaligus memprihatinkan. Terlebih yang bersangkutan katanya adalah seorang berpendidikan tinggi, walaupun bukan dari kalangan dokter, seharusnya dalam mengeluarkan pernyataan mesti berbekal argumentasi yang benar dan ilmiah. 

Apa yang telah disampaikan tentang kehamilan bisa terjadi akibat berenang di kolam umum tanpa ada hubungan seksual, apalagi disebutkan karena ada jenis sperma yang kuat dan sanggup berenang menembus vagina, adalah sebuah pernyataan keliru yang menunjukkan ketidak pahaman.

Jadi begini, sekali lagi harus diingat kembali pelajaran biologi tentang reproduksi dasar manusia, bahwa kehamilan alamiah itu baru bisa terjadi jika dilakukan lewat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan sudah matang secara reproduksi dimana laki-laki sudah sanggup mengeluarkan sperma, perempuan sudah menstruasi. 

Dan saat hubungan seksual dilakukan perempuan sedang ovulasi atau sedang subur. Kalaupun ada kehamilan terjadi tanpa hubungan seksual itu adalah dibantu dengan teknologi, jadi bukan alamiah, misalnya inseminasi dan bayi tabung.

Lalu apa bisa terjadi kehamilan saat berenang di kolam renang yang di saat bersamaan bercampur antara laki-laki dan perempuan? Kembali lagi lihat konsep terjadinya kehamilan. Satu-satunya kemungkinan yang bisa adalah jika perempuan dan laki-laki berhubungan seksual di kolam. Dan bukan lainnya. Jika tidak ada terjadi hubungan seksual ya bisa dipastikan mustahil terjadi kehamilan.

Bagaimana dengan katanya ada jenis sperma yang lebih kuat dan mampu menembus vagina? Ini yang justru pernyataan yang cukup konyol dan jika dipercaya malah akan menyesatkan. Tidak ada jenis spermatozoa yang terbagi atas kuat lemahnya berenang di air dan mencari keberadaan vagina untuk ditembus. 

Dalam ilmu spermatologi disebutkan kualitas spermatozoa ditentukan dari beberapa parameter seperti: volume, konsentrasi, motilitas atau gerakannya dalam cairan sperma, hingga morfologi atau bentuknya. Ini akan menentukan fertilitasnya atau kemampuannya menghamili. 

Spermatozoa di luar tubuh hanya memiliki potensi baik dalam rentang 30-60 menit. Setelah itu menurun drastis. Itupun jika ditampung dalam tempat yang bersih tanpa tercampur media lain. Jika tercampur dengan bahan lain misalnya air,  yang bahkan berklorin serta bahan kimia lain tentu saja lebih cepat rusak. Juga di luar tubuh tidak memiliki kemampuan untuk bergerak cepat di luar cairan spermanya. 

Jadi sekali lagi akan mustahil jika ada sperma yang tumpah di kolam renang kemudian sanggup berenang menuju vagina dan membuat terjadi kehamilan. Jadi, sekali lagi, berenang tidaklah mengakibatkan terjadi kehamilan selama tidak melakukan hubungan seksual di kolam. 

Dan berapa banyak laki-laki yang beraktifitas seksual semisal masturbasi di kolam renang sehingga akhirnya sperma tertumpahkan di kolam? Bisa kebayang jika pernyataan yang viral ini benar, bakal ada laporan kehamilan tidak jelas gara-gara berenang. Dan mungkin ada peringatan menggunakan kondom jika berenang? 

Semoga ada klarifikasi dari yang membuat pernyataan ini, atau lembaganya, agar tidak menyebarkan info keliru dan menyesatkan demi pendidikan kesehatan yang lebih baik buat masyarakat. [dr Oka Negara, M.Biomed]

Reporter: bbn/oka



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami