search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelayan Cafe Coba Bunuh Diri di Jembatan Karena Tidak Mau Dimadu
Kamis, 2 April 2020, 22:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Aksi percobaan bunuh diri terjadi di Jembatan Sungai Yeh Empas Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan pada Kamis (2/4) sore. Korbannya adalah Yuliatin, 20, seorang pelayan cafe asal Dusun Curah Emas, Kecamatan/Kabupaten Jember.
 

[pilihan-redaksi]
Beruntung percobaan bunuh diri yang hendak loncat dari jembatan tersebut berhasil diselamatkan warga. Terungkap korban Yuliatin melakukan aksi nekat itu lantaran frustasi masalah asmara.
 

Informasi yang dihimpun peristiwa yang sempat hebohkan pengendara ini terjadi sekitar pukul 13.30 WITA. Sebelum korban ingin melompat dari jembatan, pukul 11.00 WITA dia bersama dengan dua temannya Tia dan Ida sempat minum arak di kostnya.
 

Minum arak ini dilakukan korban lantaran frustasi masalah asmara dengan pacarnya bernama Safari. Dimana korban menuntut ingin dinikahi dan tidak mau dimadu. Namun Safari menolak karena telah miliki istri sah dan punya dua orang anak.
 

Setelah minum arak itu datanglah Safari ke kost korban yang ada di seputaran Jalan Rajawali, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan. Korban pun marah dan langsung keluar kost dengan jalan kaki menuju Jembatan Sungai Yeh Empas atau arah timur dari kostnya. sampai di jembatan korban langsung naik di atas pagar jembatan sebelah utara.
 

Beruntung aksinya itu langsung dicegah warga  yang sedang lewat mengendari sepeda motor. Tangan Yuliatin langsung dipegang kemudian ditarik lalu dirangkul melewati pagar.
 

Saat diselamatkan sejumlah warga, Yuliatin sempat berontak dan menangis. Karena warga tidak mengetahui identitas korban akhirnya dibawa ke Polsek Tabanan untuk ditindak lebih lanjut.
 

Kapolsek Tabanan Kompol I Nyoman Sukanada menjelaskan korban hendak bunuh diri lantaran frustasi. Dimana korban ini menuntut pacarnya untuk dinikahi dan tidak mau dimadu. Namun pacarnya tidak mau karena sudah memiliki istri sah dan sudah menikah tahun 2010. 


“Hal itulah yang membuat korban ini frustasi dan hendak mau loncat ke jembatan,” tegas Kompol Sukanada.
 

Diterangkan korban adalah pelayan Café. Sudah 8 bulan tinggal di Bali. Awal bertemu dengan pacarnya sudah diketahui sang pacar telah memiliki keluarga. 


“Kita sudah pulangkan ke keluarga di Jalan Rajawali Tabanan,” imbuh Mantan Kapolsek Selemadeg ini.
 

Ditambahkan waktu penyelamatan memang suasana sedikit heboh. Karena korban menangis dan berteriak. 


“Jadi korban belum berhasil lompat karena aksinya sudah dapat dicegah warga,” ujarnya

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami