search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pariwisata Bali Akan Dibuka Oktober 2020, Nusa Dua Jadi Tujuan Pertama
Senin, 25 Mei 2020, 15:05 WITA Follow
image

bbn/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Jika Bali berhasil mempertahankan tingkat infeksi yang rendah yakni dengan tingkat kematian 1,2 persen, di bawah rata-rata nasional 6,4 persen. Kementerian Pariwisata berharap untuk membuka kembali pembatasan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk pengunjung internasional mulai Oktober.


[pilihan-redaksi]
Untuk membuka kembali hotel, restoran, dan tempat wisata secara aman, program CHS (Kebersihan, Kesehatan, dan Keselamatan) yang baru akan diluncurkan yang menetapkan pedoman untuk peningkatan standar kesehatan, kebersihan, dan keselamatan. Program ini diharapkan akan mengembalikan kepercayaan pengunjung pada keamanan Bali sebagai tujuan wisata.


Pulau-pulau dengan resor mewah Nusa Dua diperuntukkan sebagai tujuan pertama untuk menguji coba program CHS, menurut pernyataan dari Kementerian Pariwisata, dan akan mulai membuka kembali bisnis di bawah pedoman baru. Dari Juni hingga Oktober, kementerian akan berupaya menyempurnakan detail untuk mempersiapkan Bali menyambut para wisatawan.


"Menimbang bahwa Bali adalah tujuan wisata utama, perlu untuk mengambil langkah segera dan cepat untuk memulihkan semua tujuan wisata yang terkena dampak," kata Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.


Tak hanya Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau akan menyusul untuk dibuka. Destinasi wisata itu merupakan tempat yang ramai didatangi pengunjung internasional. Pandemi virus corona memengaruhi tenaga kerja yang bergantung pada pariwisata Bali. Hampir semua tujuan wisata, atraksi, dan fasilitas ditangguhkan atau ditutup sejak keadaan darurat dilaksanakan pada Maret 2020.


Sementara itu, I Ketut Ardana, Kepala Cabang ASITA Bali, mengatakan kepada ABC bahwa 80 persen orang di Bali bergantung pada pariwisata, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ia berharap pandemi bisa segera berakhir.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami