SMP PGRI 3 Denpasar Umumkan Kelulusan Lewat Youtube, Siswa: Ada yang Hilang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Virus Corona mengakibatkan kita semua harus menjaga jarak, terlebih bagi institusi pendidikan, rangkaian kegiatan sekolah yang sudah teragendakan tidak dapat terlaksana sesuai yang direncanakan.
[pilihan-redaksi]
Jumat, 5 Juni 2020, merupakan tanggal yang ditetapkan oleh pemerintah untuk pelulusan siswa SMP Se-Indonesia. Begitupula rangkaian kegiatan pada agenda pelulusan pun mengalami perubahan akibat pandemi yang menyerang. Bagi SMP PGRI 3 Denpasar, pelulusan yang biasanya dibarengi dengan perpisahan dan pelepasan bermomen salam-salaman serta pelukan bersama guru dan siswa tidak dapat dilakukan pada tahun ini.
Wabah ini memaksa kita semua untuk tetap berada di rumah guna menjaga kesehatan. Cermat terhadap situasi yang mendesak, Kepala SMP PGRI 3 Denpasar memutuskan untuk melangsungkan pengumuman pelulusan dan perpisahan melalui Youtube. Kurang dari 3 hari acara pelulusan disiapkan dengan mengandalkan peralatan seadanya seperti kamera, komputer, lampu, tv, dan modem yang berisikan paket internet.
Dalam live yang berdurasi 1 jam 18 menit tersebut, sekolah yang terletak di Jalan Gunung Agung gang V No. 17 Denpasar meluluskan 373 siswa. Tiap siswa diumumkan nama dan kelasnya, lantas pula dinyatakan lulus.
"Ida Ayu Swari Ratih, kelas 9A. Lulus," sebut Kasek SPIGA saat menyampaikan satu persatu siswanya.
Menariknya, ketika nama siswa diumumkan, muncul foto siswa tersebut di sebelah kanan layar. Selain Dr. I Made Suada selaku kepala sekolah, para wakil kepala sekolah juga turut membantu mengumumkan satu persatu siswa dari seluruh siswa. Ternyata, walaupun secara online dan tidak terjadi tatap muka secara langsung, ide ini mendapat tanggapan positif dari siswa bersama orang tuanya. Rasa bersyukur juga diungkapkan para siswa saat dikeluarkannya program pelulusan secara streaming. Yang mana kekhawatiran para siswa terhadap peniadaan acara pelulusan akibat penutupan sekolahpun terjawab.
Seperti Dayuh yang dapat melihat kelulusan dirinya bersama keluarganya di Rumah. Sama dengan Dayuh, Gung Dinda, salah satu siswa kelas 9D juga dapat menyaksikan kelulusan bersama ajik dan ibunya.
"Secara pribadi saya sangat mengapresiasi, keseriusan dan penghargaan sekolah terhadap kelulusan siswa siswinya di masa pandemi ini. Kurang sedikit pd kualitas rekaman yg sedikit putus putus, selebihnya cakep," ujar IGA Chintya Dewi, ibu dari Gung Dinda.
Saat siaran berlangsung, beberapa kali sempat mengalami gangguan sinyal yang berdampak pada tampilan video dan kenyamanan penonton. "Agak kurang nyaman dan banyak juga hambatannya karena sinyal jadi feel (rasa) nya kurang hilang," tanggap Silla, siswa kelas 9H tahun 2020.
Hal serupa juga dirasakan Dwik. Di kolom komentar live youtube ia mengeluhkan macetnya tampilan video pada beberapa waktu. Merespon kritikan siswanya, pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf atas terdapatnya kekurangan dan menegaskan akan memperbaiki pada gelaran serupa kedepannya. Kasek Dr. I Made Suada juga menyempatkan diri untuk memberi sambutan sembari menyapa 950 penonton siaran langsung dari kalangan siswa dan orang tua murid serta masyarakat yang menonton.
Dirinya menyampaikan terimakasih kepada para siswa dan orang tua siswa karena dapat bekerja sama dalam menyukseskan dan menuntaskan pendidikan. Tak luput pula kepala sekolah berusia 70 tahun itu menyampaikan permohonan maaf dirinya dan lembaganya atas kesalahan dan kekurangan dalam memberi pelayanan pendidikan. Dalam sambutan berdurasi 4 menit tersebut juga ia tekankan kepada siswanya untuk sebisa mungkin melanjutkan pendidikan walaupun situasi yang terjadi mendesak kita semua secara ekonomi.
"Sebagai penutup bapak sampaikan selamat dan terima kasih sekali lagi serta tetap semangat untuk belajar dan menempuh pendidikan," pesan Dr. I Made Suada dari balik podium didepan bendera merah putih dan PGRI disampingnya. Sebagai penutup acara, diputar video berisikan kesan dan pesan dari siswa SPIGA.
Reporter: bbn/rls