search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selama Isolasi Mancing Lele, 15 Pasien Covid-19 Sembuh
Sabtu, 20 Juni 2020, 11:35 WITA Follow
image

bbn/dnaberita.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sebanyak 15 orang dari 19 pasien virus corona atau covid-19 di Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten dinyatakan sembuh usai selama isolasi pasien diajak mancing lele.


[pilihan-redaksi]
Ternyata upaya yang dilakukan pihak RSD Bagas Waras Klaten ini ampuh. Kegiatan memancing lele menjadi upaya terapi agar pasien merasa nyaman dan rileks. Menyadur dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id, kegiatan mancing lele ini dilakukan di kolam ikan di belakang rumah sakit.


"Di belakang rumah sakit kebetulan ada kolam ikan. Untuk mengurangi beban pikiran pasien Covid, kolam itu ditabur ikan lele," kata dr Limawan selaku Direktur RSD Bagas Waras Klaten seperti dikutip dari Suara.com.


Kegiatan memancing lele untuk mengurangi beban pikiran pasien covid-19 ini tetap melalui protokol kesehatan yang ketat.


"Jadi para pasien merasa terhibur dengan mancing ikan lele di belakang rumah sakit sambil mengisi waktu luang. Tapi itu juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat," kata Limawan mengungkapkan.


Lulusan Fakultas Kedokteran UGM tahun 1991 itu menambahkan, jalinan komunikasi yang tulus antara tenaga medis dan pasien menjadi obat tersendiri. Jadi pasien tidak merasa kesepian biar pun dua minggu lebih harus terpisah dari keluarga. Di samping itu, edukasi tetap dilakukan sehingga pasien percaya dengan tenaga medis ketika upaya medis untuk pengobatan itu dilakukan.


Bahkan, komunikasi itu dilakukan lebih intensif salah satunya melalui aplikasi whatshapp. Ia mengaku masih sering menerima pesan whatshapp dari pasien Covid-19 yang sudah lama sembuh.


"Kami memiliki empat tenaga perawat dan dua dokter spesialis paru. Tenaga di RSD Bagas Waras sebetulnya terbatas dengan fasilitas 14 fasilitas kamar isolasi. Tapi kami harus melayani dengan baik," ujar Limawan.


Limawan juga mengungkapkan bahwa ketersediaan jaringan Wifi sangat membantu pasien untuk berkomunikasi dengan tenaga medis dan keluarga.


"Kami juga mengajak pasien untuk berjemur atau senam pagi dua kali dalam seminggu, agar pasien tidak jenuh selama perawatan," kata Limawan memungkasi.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami