Wabup Suiasa Apresiasi Program Pertanian Perkotaan di Perumahan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman serentak yang bertajuk Program Mandiri Lorong Garden Menuju Kuta Selatan Hijau yang dilaksanakan di Perumahan Permata Nusa Dua, Minggu (19/7).
Pada kesempatan tersebut Wabup Suiasa didampingi Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, Lurah Benoa Wayan Karang Subawa dan Ketua LPM Kelurahan Benoa I Wayan Ambara Putra memberikan apresiasi kepada warga perumahan yang telah aktif melaksanakan kegiatan pertanian perkotaan atau 'urban farming' terlebih pada masa pandemi Covid-19 sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Karena pihaknya sangat yakin 'urban farming' memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan salah satunya mengurangi dampak pemanasan global
"Penghijauan harus menjadi mindset masyarakat, khususnya warga perumahan. Melalui urban farming kita bisa memperoleh beragam manfaat baik itu untuk lingkungan, kesehatan, ekonomi, mengurangi dampak pemanasan global dengan cara melakukan penghijauan pada lahan-lahan yang tidak produktif di lingkungan sekitar. Lebih baik kita mulai dengan lingkungan perumahan, dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada," tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan seiring meningkatnya kesadaran kaum urban akan hidup yang sehat, banyak dari mereka yang melakukan aktivitas urban farming di pekarangan rumah untuk bisa menghasilkan makanan sehat yang dapat dikonsumsi.
"Urban farming adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, dimana yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Pertanian konvensional lebih berorientasi pada hasil produksi, sedangkan urban farming lebih pada karakter pelakunya yakni masyarakat urban. Urban farming telah menjadi gaya hidup karena semakin tinggi kesadaran masyarakat urban untuk menjalani gaya hidup sehat," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta melaporkan pentingnya urban farming sebagai aktivitas yang berkontribusi terhadap ruang terbuka hijau dan ketahanan pangan. Hal ini menyebabkan membuat semakin banyak masyarakat Kuta Selatan yang juga tertarik untuk melakukan kegiatan ini. Salah satunya melalui kelompok wanita tani (KWT).
"Untuk wilayah Kuta Selatan dari hasil pemantauan kita di beberapa titik, masyarakat sudah ada yang melakukan aktivitas urban farming. Masyarakat mendapat ketersediaan sayuran sebagai sumber nutrisi sehat, sekaligus menghijaukan lingkungan dan membantu mengurangi dampak pemanasan global. Pemahaman yang lebih mendalam dan meluas mengenai urban farming mengantarkan konsep ini tidak lagi sekadar gaya hidup kaum urban, tapi lebih kepada meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kualitas makanan, gizi, kesehatan dan lingkungan sekitar," terangnya seraya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara merata dan bersama di seluruh wilayah Kuta Selatan.
Reporter: Humas Badung