search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi S2 Tertutup, Pihak Keluarga Korban Protes
Rabu, 26 Agustus 2020, 09:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Polresta Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Linda Novitasari, 23 tahun Mahasiswi S2 Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram), oleh pacarnya sendiri. 

Rekonstruksi pada Selasa (25/8) di tempat kejadian perkara di Perumahan Royal Jempong Baru jalan Arofah 2 no 4, Sekarbela Ampenan ini berlangsung tertutup dan dijaga ketat aparat. 

Ada 35 adegan dilakukan  dalam rekonstruksi. Mulai dari kedatangan korban ke rumah tersangka pada saat kejadian pembunuhan, Sabtu (24/7) lalu. 

Hingga cara tersangka Rio, 22 tahun, menghabisi nyawa korban yang direkayasa seolah-olah pacarnya itu meninggal karena gantung diri. Pihak keluarga almarhum Linda dan tim kuasa hukumnya merasa keberatan dengan rekonstruksi yang berlangsung tertutup ini. Bahkan para wartawan hanya bisa mengintip dari balik pagar rumah selama rekonstruksi ini berlangsung.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa memberikan penjelasan, alasan rekonstruksi berlangsung tertutup. Kata Kadek, rekonstruksi adalah ranah penyidik. Dan agar sesuai harapan untuk kepentingan penyelidikan.

"Rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas, dan merupakan ranah penyidik agar tiap adegan-adegan sesuai harapan," jelas Kadek Adi Budi Astawa. 

Diuraikan oleh Kasat Reskrim ini, 35 adegan yang dilakukan tersangka Rio. Mulai dari kedatangan Linda ke rumahnya dan memarkir kendaraan roda duanya. Sambutan tersangka Rio dengan kedatangan kekasihnya itu. Hingga terjadi percekcokan dan berakhir dengan pembunuhan.

"Ada 35 adegan tadi dilakukan," imbuh mantan Kasat Resnarkoba Polresta Mataram ini.

"Kami menyayangkan rekonstruksi berlangsung tertutup. Ada apa ini," kata Mangandar, kuasa hukum keluarga almarhum Linda Novitasari, usai rekonstruksi berlangsung. 

Karena diketahui, almarhum Linda adalah putri salah seorang pensiunan polisi di lingkungan Polda NTB. Sementara tersangka Rio, berdasar informasi dari kuasa hukum korban, adalah anak dari pejabat salah satu Kapolsek di Kabupaten Lombok Timur.

Pada gelar perkara di Mapolresta Mataram, Jumat (14/8) lalu, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, disampingi Kapolresta dan Kasat Reskrim Polresta Mataram, membeberkan kronologi kejadian pembunuhan. Dihadirkan juga tersangka Rio, berikut barang bukti yang digunakan pelaku membunuh pacarnya. Mulai dari utasan tali warna orange untuk menggantung kekasihnya.

Sofa tamu dan kursi makan untuk menyangga tubuh Linda digantung di lubang ventilasi rumah. Dua sepeda motor, sprei, baju, cincin, buku diary, anak panah. Bahkan tiket pesawat dan hasil rapid test yang digunakan tersangka Rio berangkat ke Bali untuk alasan keamanan menghilangkan jejak. Kalau dialah pelaku pembunuhan diketahui dari hasil otopsi ulang dengan membongkar kembali kuburan korban (3/8) lalu, terdapat beberapa lebam di tubuh Linda. 

Ukuran uterus lebih besar menandakan korban dalam kondisi hamil muda. Pihak keluarga akhirnya mencabut kembali surat pernyataan menolak dilakukan otopsi. Karena tidak ditemukan ciri-ciri pada tubuh korban layaknya meninggal gantung diri. Sehingga kasus ini mematahkan hasil awal penyidikan polisi yang menyimpulkan Linda meninggal murni gantung diri karena berkonflik dengan keluarganya. 

Sementara hasil forensik menyebutkan Linda tewas karena kekurangan oksigen. Hal ini sesuai keterangan tersangka, yang mengakui mencekik korban usai cekcok lanjut menggantung tubuh korban. Dari 23 saksi yang diperiksa termasuk Rio, dengan alibinya yang selalu berubah-ubah. Menetapkan Rio, yang masih satu almamater dengan korban di Fakultas Hukum Unram ini sebagai tersangka.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami