search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putri Suastini Koster Resmikan Patung Dewi Sri Terbesar dari Jerami
Senin, 31 Agustus 2020, 10:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Ketua Dekranasda Bali Ny. Putri Koster berkesempatan membaca puisi diiringi gamelan Bali dengan judul Sumpah Kumbakarna serta turut meresmikan patung Dewi Sri yang juga masuk rekor Muri sebagai patung terbesar dari jerami.

Hal itu dilakukannya saat membuka Pameran Kerajinan Dekranasda Bali berbasis QRIS BPD Bali di Bali Funtastic, Tegallalang, Gianyar, Minggu (30/8).

Dikatakan Pandemi Covid-19 memang telah membuat sektor pariwisata di Bali seperti berjalan di tempat, dan berimbas membuat perekonomian pun melambat. Akan tetapi, hendaknya kita semua tidak berdiam saja melihat kejadian ini tanpa berbuat apa-apa. Untuk itu para perajin di Bali seyogyanya terus bergerak dan berkarya untuk turut menggerakkan perekonomian Bali.


“Saat pandemi ini masih berlangsung, sehingga otomatis pariwisata di Bali tidak berjalan, semua orang menganggap Bali akan habis karena mengandalkan hanya pariwisata saja. Namun kita masih punya para perajin yang ternyata masih bisa menyelamatkan perekonomian Bali,” ujarnya dalam acara yang turut juga dihadiri oleh Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra beserta Ny Ida Ayu Surya Mahayastra, Wakil Bupati Gianyar AA Gede Mayun beserta Ny Diana Dewi Agung Mayun, perwakilan DPRD Gianyar, Dirut BPD Bali I Nyoman Sudharma, serta para perbekel Kecamatan Tegallalang.

Hal ini terbukti, lanjut Ny Putri Koster, saat beberapa kali Bali terkena masalah pariwisata, dan perekonomian tidak bergerak UMKM, saat itu para perajinlah yang berkali-kali menyelamatkan perekonomian Bali.

"Hal ini tidak lepas dari komitmen kita bersama beserta para pelaku UMKM dan perajin yang memang tidak ingin berdiam diri dan terus berkarya di tengah pandemi ini. Meskipun virus Corona melanda, namun para perajin memilih bangkit dan berkontribusi langsung untuk perekonomian Bali,” imbuhnya.

Ia juga berpesan, meskipun keadaan serba susah saat ini, para perajin diharap tetap memproduksi karya yang berkualitas dan adiluhung, karena itu adalah ciri khas kerajinan Bali. 

"Jangan hanya tergiur akan biaya produksi yang murah dan laris di pasaran, para perajin menurunkan kualitas bahkan melenceng dari budaya Bali. Itu bisa menghancurkan nilai kerajinan kita," jelasnya.

Ia mencontohkan seperti kerajinan tenun ikat dan songket, memang harganya mahal namun para perajin dalam berkarya memakan waktu berbulan-bulan serta menggunakan bahan yang berkualitas. 

“Belanjalah kepada mereka, meskipun memang agak mahal tapi dengan belanja kepada para perajin, kita tidak hanya membantu perekonomian Bali, namun juga melestarikan hasil kerajinan Bali,” tambahnya seraya mengajak masyarakat Bali untuk bersama-sama serta bahu membahu sesuai dengan kemampuan masing-masing ikut memerangi penyebaran Covid-19 serta membangkitkan perekonomian Bali.

Di sisi lain, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga berharap para perajin bisa menjajal platform digital untuk memasarkan produk serta dalam bertransaksi. 
“Metode konvensional terus dilakukan namun dibarengi juga dengan metode digital,” gugahnya kepada para perajin seraya menambahkan Apalagi transaksi dengan metode digital dianggap sangat aman di masa pandemi ini.

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami