Revitalisasi Posyandu Keluarga Terhambat Pandemi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Pandemi Covid-19 sempat menghambat berjalannya revitalisasi posyandu keluarga di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, beberapa bulan di masa pandemi ini, posyandu tidak lagi dijalankan.
Hal ini sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 di provinsi NTB. "Posyandu keluarga sempat menghambat karena musibah pandemi Covid-19," kata Wakil Gubernur NTB, Hajah Sitti Rohmi Djalillah, saat acara 'Launching Posyandu Keluarga' di Dusun Wira, Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung, Lombok Utara (KLU) Sabtu (12/9).
Posyandu keluarga kata Wagub Ummi Rohmi, harus hadir untuk meringankan beban masyarakat. Namun di masa pandemi ini, tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kepada kader posyandu, Wagub berpesan untuk melayani masyarakat yang patuh terhadap protokol kesehatan.
Walau sempat terhambat karena terkendala pandemi Covid-19, program unggulan revitalisasi posyandu di NTB tetap terwujud. Hal ini terlihat dari progres jumlah Posyandu Keluarga yang terus meningkat. Dari 7.317 posyandu yang ada di NTB, per Juli 2020 sebanyak 1.825 posyandu keluarga telah terbentuk. Di posyandu keluarga ini menurut Wagub Ummi Rohmi, tidak hanya melayani anak dan ibu hamil, tapi untuk seluruh keluarga. Termasuk pelayanan pada para lanjut usia.
"Posyandu keluarga ini menjadi pusat edukasi. Jika pusat edukasi sudah berada di setiap dusun, tentu banyak masalah yang bisa diselesaikan," ujar Wagub, yang menargetkan tahun 2020 seluruh posyandu di Kabupaten Lombok Utara berubah menjadi posyandu keluarga.
Reporter: Humas NTB