search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
NTB Bakal Bangun Pabrik Bata Plastik Pertama di Asia
Kamis, 3 Desember 2020, 10:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), siap membangun pabrik bata plastik pertama di Asia. 

Organisasi nirlaba Classroom of Hope telah menawarkan investor, dan akan mulai membangun sekolah percontohan berbahan baku bata plastik tersebut di Kabupaten Lombok Barat. 

Duncan Ward, salah seorang pendiri organisasi Classroom of Hope ketika menjelaskan hal ini kepada Wakil Gubernur NTB di ruang kerjanya, Selasa (1/12), bahwa pihaknya telah menyiapkan calon investor dengan nilai investasi sebesar satu juta euro. Untuk membangun pabrik bata berbahan baku plastik dari limbah 

Namun kata Duncan Ward, pihaknya terlebih dahulu harus berkonsultasi mengenai jenis teknologi yang akan digunakan. Menurut Duncan, salah satu pilihan teknologi tersebut yakni antara Kolombia atau produk bata plastik Finlandia yang dikenal lebih fleksibel untuk aplikasi tidak hanya sebagai bahan bangunan.

Dikatakan Duncan, NTB dipilih setelah Jawa Barat karena potensi dan prioritas Pemda dalam pengelolaan lingkungan. Seperti Zero Waste sangat mendukung dalam mengenalkan teknologi ini. Jika terwujud, pabrik bata plastik di NTB akan menjadi yang pertama di Asia.

 Selain itu, selama tahap proses Investasi pabrik, Duncan juga akan mengenalkan teknologi bata plastik yang penggunaannya secara teknis mudah dan murah. Bergantung pada ketersediaan bahan baku plastik.

Dengan demikian, anggaran pembangunan dapat dihemat hingga 40 persen. Sekaligus menciptakan lapangan kerja baru, jika nanti pabrik beroperasi. 

Bekerjasama dengan Yayasan Pelita Lombok, untuk selanjutnya pihaknya akan membangun lima ruang kelas percontohan dengan menggunakan bahan baku bata plastik di SDN 1 Taman Sari, Gunungsari, Lombok Barat.

Bahan baku plastik kata Duncan, sudah banyak digunakan di negara lain. Seperti Afrika Selatan dan Kolombia. Selain tahan hingga 5000 tahun, bahan baku bata plastik juga ramah lingkungan. Tahan api, dan sangat mudah dikerjakan. 

Oleh karena itu, teknologi bata plastik ini juga direkomendasikan oleh Unicef PBB sebagai program bantuan sosial.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur NTB, Dr Ir Hajah Sitti Rohmi Djalillah M Pd mengatakan, selain dapat mengurangi timbunan sampah khususnya plastik, produk bata plastik dari pabrik daur ulang ini bernilai investasi besar. 

Selain ditinjau manfaatnya dari aspek lingkungan, investasi ini nantinya juga diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang dapat dikelola oleh BUMD. Oleh karena itu Pemprov NTB serius menyiapkan lahan, sekaligus penyertaan modal bersama.

"Pemerintah akan menyediakan lahan dan membahas detail rencana penyertaan modal Pemprov," ungkap Wagub Ummi Rohmi.

Teknologi pengolahan sampah ini kata Wagub, akan berperan besar dalam mengatasi persoalan sampah dan mendukung program Zero Waste. Setelah sebelumnya inovasi energi dari sampah seperti dalam bentuk pellet. Dan teknologi pemanfaatan sampah lainnya telah lebih dulu ada. 

Sementara itu Satriawan Amri, CEO Pelita Foundation Lombok mengatakan, dipilihnya SDN 1 Taman Sari karena kebutuhan ruang kelas yang banyak. 

Dari 13 ruang kelas, lima kelas berbahan baku bata plastik akan mulai dibangun sementara di Lombok Utara, di lokasi gempa Lombok tahun 2018 lalu. 

Dan enam kelas percontohan menggunakan bata plastik ini diharapkan dapat menggantikan kelas sementara menjadi permanen.

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami