search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Satwa Endemik Ini Meriahkan Perayaan Imlek 2021
Sabtu, 13 Februari 2021, 12:15 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Selain ada hiburan atraksi Barong dan iringan musik khas Imlek, perayaan Imlek 2021 kali ini menghadirkan presentasi edukasi satwa untuk memperkenalkan salah satu satwa yang dimiliki Bali Safari. 

Untuk tahun ini, satwa yang diajak untuk berkenalan lebih dekat, adalah anoa. Satwa endemik Indonesia asal Sulawesi Tenggara ini dipilih untuk menyemarakkan perayaan Imlek di Bali Safari, karena disesuaikan dengan tahun Metal Ox atau Kerbau Logam. 

Anoa (Bubalus) sendiri termasuk dalam spesies lembu kecil. Ia acapkali dijuluki sebagai kerbau kerdil, karena ukurannya memang lebih kecil daripada kerbau pada umumnya. Anoa dewasa memiliki berat berkisar 150-300 kg dan tinggi 75 cm. Anoa terdiri dari dua spesies yakni anoa dataran rendah dan anoa pegunungan. 

Satwa yang menjadi maskot provinsi Sulawesi Tenggara ini terancam punah, akibat perburuan liar untuk diambil daging, kulit, dan tanduknya. Proses perkembangbiakan anoa juga tergolong lamban. Sehingga populasinya cukup terancam. Untuk itulah, anoa hendak diperkenalkan lebih dekat kepada para pengunjung Bali Safari Park, bertepatan dengan Imlek tahun ini, yakni Kerbau Logam. 

“Pesan yang ingin kami sampaikan kepada para pengunjung adalah konservasi satwa-satwa yang terancam punah, termasuk salah satunya adalah anoa, yang kami rawat di Bali Safari Park. Dengan begitu, kami berharap makin banyak dukungan bagi Bali Safari agar bisa menyelamatkan satwa-satwa endemik Indonesia yang terancam punah,” jelas Inneke Ficianirum, Marketing Manager Bali Safari Park.

Perlu diingat, Bali Safari menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh pengunjung dan karyawannya. Semua wajib mematuhi 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) selama berada di area Bali Safari Park. Pengunjung pun wajib diukur suhunya sebelum memasuki pintu gerbang Bali Safari. Ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan para pengunjung. 

“Kami ingin menciptakan destinasi wisata yang benar-benar kondusif bagi karyawan dan pengunjung. Saat pandemi seperti sekarang ini, tak ada yang lebih penting selain keamanan dan kenyamanan pengunjung dengan cara mencegah penyebaran virus Covid-19. Itulah komitmen kami di Taman Safari Indonesia Group bagi masyarakat yang akan #timetosafari,” jelas Daniel Thian, Head of Digital Marketing Taman Safari Indonesia (TSI) Group.    

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami