search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
I Gede Ardika, Penggagas Kepariwisataan Berkelanjutan Itu Berpulang
Sabtu, 20 Februari 2021, 14:10 WITA Follow
image

bbn/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) I Gede Ardika meninggal dunia di Rumah Sakit Boromeus, Bandung, Jawa Barat.

"Berita Duka/lelayu, Telah meninggal dunia Bapak I Gede Ardika, Menteri Pariwisata dan Kebuayaan ke-8 (2000-2004), pagi ini Sabtu 20 Februari 2021 di Bandung. Disemayamkan di rumah duka RS St Boromeus Bandung. Info pemakaman menyusul. Semoga beliau manunggal denganNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan. Mohon doa bagi beliau," demikian pesan yang beredar di media sosial tersebut.

I Gede Ardika lahir di Singaraja, Bali, 15 Februari 1945. Semasa hidup, ia meraih gelar sarjana pada 1977 dari STIA LAN, Bandung, Jawa Barat. Ia merupakan pejabat karier pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Sebelum menjabat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I Gede Ardika menjabat Wakil Kepala Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian. Pada 1998-2000 menjadi Dirjen Pariwisata, Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya. Pada 1996-1998 ia menjabat Sekretaris Ditjen Pariwisata.

I Gede Ardika memiliki karya berupa buku dengan judul Kepariwisataan Berkelanjutan. Dalam buku itu, ia memaparkan gagasannya tentang dunia pariwisata ke depan.

Ia mengupas bagaimana pembangunan pariwisata di Indonesia bertumpu pada konsep, prinsip-prinsip, serta cita-cita dan tujuan sebagai bagian integral dalam pembangunan nasional. Bagi Ardika, falsafah kepariwisataan Indonesia bertumpu pada nilai-nilai dasar sebagai bangsa yang religius.

Nilai itu, menurut Ardika, menjadi acuan tertinggi yang diturunkan dalam nilai luhur agama, mengatur konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan lingkungan alam dalam upaya mencapai kebahagiaan.

Buku ini juga menjelaskan, I Gede Ardika juga mengungkapkan tentang gagasannya mengenai konsep wisata desa. Gagasan itu ia presentasikan pada Sidang Umum UNWTO di Santiago, Chili, pada 1999 saat pengesahan Kode Etik Pariwisata Dunia (Global Code of Ethics for Tourism).

Sumber: Liputan6.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami