search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lembaga Eijkman Khawatir Tes PCR Tidak Bisa Mendeteksi Varian B117
Jumat, 12 Maret 2021, 23:45 WITA Follow
image

bbn/Youtube

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio khawatir sensitivitas tes PCR berpotensi menurun karena pengaruh perubahan gen dalam varian B117 itu. 

Seperti yang diketahui, sifat dari B117 dari Inggris itu berbeda dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

"Karena ada perubahan di dalam gennya, maka dikhawatirkan diagnosis molekuler dengan PCR juga akan terganggu atau menurun sensitivitasnya. Dengan PCR tidak terdeteksi, jadi negatif (hasil tesnya. Padahal orang itu positif Covid-19). Itu yang kita khawatirkan," kata Amin saat konferensi pers 'Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia' yang disiarkan di YouTube BNPB, Jumat (12/3/2021) dikutip dari Liputan6.com.

Meskipun begitu, Amin mengatakan bahwa penurunan sensitivitasnya tidak signifikan. Sehingga menurutnya metode tes PCR di Indonesia masih bisa digunakan untuk mendeteksi Covid-19 dan belum perlu diubah metodenya.

"Dikhawatirkan memang ada penurunan (sensitivitas) tapi penurunannya belum signifikan. Jadi belum dianggap perlu untuk mengubah PCR-nya," ungkapnya.

Selain itu, Amin juga mengatakan, perubahan genom dalam B117 itu menyebabkan antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi tidak lagi mengenali virus.

"Dikhawatirkan virus ini nanti tidak bisa dinetralisasi oleh antibodi setelah vaksinasi," jelasnya.

Saat ini, LBM Eijkman masih meneliti efek mutasi virus Corona dengan populasi warga yang sudah mendapat vaksinasi sebanyak dua dosis. Penelitian ini akan dijalankan secara acak.

"Kita sedang merencanakan untuk memantau seberapa tinggi kekebalan, sedang dipelajari kemungkinannya. Namun tidak seluruhnya yang vaksinasi diperiksa, secara random saja," ucapnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami