search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jangan Asal, Posisi Seks Ini Bisa Sebabkan Penis Cedera!
Jumat, 2 April 2021, 12:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Jangan Asal, Posisi Seks Ini Bisa Sebabkan Penis Cedera!

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sebagian besar wanita menyukai posisi hubungan seks woman on top atau posisi wanita di atas. Tetapi posisi woman on top ini justru dianggap paling berbahaya.

Menurut para peneliti di Brasil, posisi woman on top saat berhubungan seks bisa menyebabkan semua patah tulang penis. Para ilmuwan mengatakan kondisi ini bisa terjadi karena wanita mengontrol penis dengan tubuhnya dan tidak bisa menghentikan penetrasi yang salah.

Posisi seks ini mungkin tidak terlalu berbahaya bagi wanita, tetapi posisi seks ini membahayakan penis. Sedangkan, posisi seks teraman adalah posisi misonaris atau laki-laki yang berada di atas.

Para peneliti telah memeriksan kasus retak atau patah tula pada 44 pria yang mengunjungi tiga rumah sakit di Campinas, Brasil. Sebanyak 42 kasus patah tulang ini didiagnosis oleh dokter.

Lalu, 28 kasus patah tulang disebabkan oleh berhubungan seks heteroseksual, 4 kasus terjadi selama berhubungan seks homoseksual, 4 kasus terjadi setelah cedera penis dan 4 kasus lainnya masih belum jelas.

Separuh dari pasien mengaku sempat mendengarkan suara patah tulang saat berhubungan seks. Sebagian besar juga datang ke rumah sakit dalam 5 hingga 6 jam setelah kejadian.

Para peneliti mencatat bahwa cedera tersebut relatif tidak umum dan bisa menyebabkan rasa malu di antara mereka yang mengalami keretakan penis. Pada kondisi ini, seseorang mungkin sering menunda perawatan medis.

"Studi kami mendukung fakta bahwa hubungan seks dengan woman on top adalah posisi hubungan seks yang paling berisiko menyebabkan patah tulang penis," jelas para peneliti dikutip dari Independent UK.

Berbeda dengan posisi pria di atas, mereka memiliki kesempatan mengontrol hubungan seks dan menghentikan penetrasi jika merasa kesakitan.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami