search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Minta Maaf, Pria Aniaya Perawat Mengaku Lelah dan Emosi
Sabtu, 17 April 2021, 10:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Minta Maaf, Pria Aniaya Perawat Mengaku Lelah dan Emosi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Peristiwa penganiayaan perawat RS Siloam Palembang, Sumatera Selatan berhasil terungkap. Polisi melalui Unit Pidum dan Tekam Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil mengamankan perlaku penganiayaan perawat Christina Ramauli S (28), Kamis (15/4/2021), Jason Tjakrawinata (38).

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra membenarkan penangkapan pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam oleh orang tua pasien. Kejadian penangkapan pun beredar di media sosial, sejak Jumat (16/4/2021) malam.

"Kita sudah amankan, sejak Jumat malam di rumahnya di Kayuagung, OKI," kata ia, Sabtu (17/4/2021).

Diketahui, kejadian ini bermula pelaku datang ke RS untuk melihat anaknya. Setelah mendengar cerita dari istrinya kalau anak terus menangis, pelaku emosi. Kemudian pelaku makin emosi melihat anak makin nangis dan tangannya mengeluarkan darah.

"Melihat anaknya menangis dan mengeluarkan darah si pelaku pun emosi, terjadilah penganiayaan yang dilakukan terhadap terhadap perawat RS Siloam," sambung ia.

Berdasarkan keterangan dari pelaku, lanjut Irvan memang benar kalau kejadian penganiayaan dilakukannya. Perawat sudah meminta maaf dengan cara bersujud, namun pelaku emosi kemudian mendorong korban.

"Tidak hanya disitu saja pelaku ini menjabat rambut korban ketika di lerai oleh perawat lainya. Karena emosi sesaat, karena melihat anaknya tadi, sehingga menganiaya perawat Kamis (15/4/21)," ungkap ia.

Sementara pelaku pun meminta maaf kepada korban dan keluarganya termasuk  kepada pihak RS Siloam Palembang.

Ia  mengakui kalau dirinya mengakui tindakan yang dilakukan sangat tidak baik.

" Karena kelelahan sehingga tejadi penganiayaan tersebut, sudah empat hari menjaga anak saya sehingga tersulut emosi. Sekiranya keluarga korban dan terkhusus korban membuka pintu maafnya," tandasnya.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami