search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wanita Perlu Waspada, Kurang Tidur Bisa Sebabkan Disfungsi Seksual
Jumat, 23 April 2021, 10:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Wanita Perlu Waspada, Kurang Tidur Bisa Sebabkan Disfungsi Seksual

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kurang tidur menyebabkan banyak dampak buruk, terutama terhadap kehidupan seks yang kurang menyenangkan pada wanita.

Sebuah penelitian yang terbit di Menopause: The Journal of The North American Menopause Society pada Rabu (21/4/2021) menunjukkan wanita yang kurang tidur hampir dua kali lebih mungkin kekurangan minat atau kesenangan seksual dibanding wanita yang tidur cukup.

Penelitian ini juga menemukan kualitas tidur yang baik dikaitkan dengan lebih banyak aktivitas seksual dalam sebuah hubungan.

"Jika Anda memberi pilihan tidur atau seks kepada wanita yang kelelahan, dia akan memilih tidur setiap saat," kata penulis senior Stephanie Faubion, pemimpin Pusat Kesehatan Wanita Klinik Mayo, dilansir CNN.

Menurutnya, hasil studi ini juga dapat digunakan oleh dokter untuk mulai menanyakan pasien mereka tentang waktu tidur dan fungsi seksual pasien.

"Tidur mungkin sesuatu yang lebih mudah untuk ditanyakan, dan kurang tidur dikaitkan dengan begitu banyak hasil negatif, seperti penyakit kardiovaskular," sambungnya.

"Jika dia tidak tidur nyenyak, itu membawa Anda ke pertanyaan berikutnya, karena fungsi seksual mungkin juga menderita," imbuhnya.

Tidur dan seks saling terkait

Bukan hanya wanita, disfungsi seksual akibat kurang tidur juga memengaruhi pria.

Sebuah studi 2009 menemukan apnea tidur obstruktif, atau gangguan tidur yang berpotensi serius, terkait dengan disfungsi ereksi dan kesulitan seksual pada pria.

Pada wanita, apnea tidur obstruktif dapat menyebabkan disfungsi seksual. Sementara itu, insomnia juga dapat menjadi faktor risiko masalah seksual.

Ada sejumlah alasan mengapa seks yang bagus berkaitan dengan kualitas tidur yang baik juga.

Orgasme tidak hanya membuat rileks, tetapi juga dapat memicu tidur dan meningkatkan hormon tertentu yang membantu pria serta wanita tidur lebih pulas setelah berhubungan intim.

Misalnya, kadar estrigen meningkat setelah orgasme pada wanita, dan itu dapat meningkatkan siklus tidur REM serta tidur nyenyak.

Sedangkan pada pria, orgasme meningkatkan produksi hormon prolaktin yang mendorong tidur gelombang dalam, jenis tidur yang dibutuhkan tubuh dalam memulihkan diri sendiri.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami