Usai Vaksinasi Covid-19 Kedua, Desa Adat Kerobokan Imbau Warga Konsisten Terapkan Prokes
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Desa Adat Kerobokan kembali mengadakan vaksinasi Covid-19 tahap II pada Selasa (27/4/2021) hingga Kamis (29/4/2021) di GOR Purna Krida, Kerobokan Kaja, Kabupaten Badung.
Bendesa Adat Kerobokan AA Putu Sutardja mengharapkan setelah vaksinasi yang menyasar pelayan adat, dinas atau publik dengan total sebanyak 1.115 orang, nantinya akan mempercepat zona hijau di wilayahnya. Meski demikian, ia juga meminta Pemkab Badung untuk menambah alokasi vaksin, mengingat jumlah tersebut masih kecil dari keseluruhan pelayan adat di Desa Adat Kerobokan yang diperkirakan sebanyak 10 ribu orang.
"Kita coba ajukan lagi penambahan vaksin kepada dinas kesehatan Badung untuk mempercepat zona hijau terealisasi," ujarnya, di sela-sela vaksinasi, Selasa (27/4/2021) sembari menambahkan kendati sudah divaksin dengan dua tahap, ia mengingatkan agar masyarakat tetap patuhi dan melaksanakan protokol kesehatan.
"Kami imbau masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan sehingga perekonomian bisa pulih sedia kala," imbuhnya.
Hal senada juga ditegaskan Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Kerobokan, AA Bagus Bayu Joni Saputra. Mengingat vaksinasi tahap kedua sudah tercapai, ia mengingatkan masyarakat agar tetap konsisten melakukan protokol kesehatan atau prokes.
Ia mencontohkan kasus Covid-19 di India yang meledak tinggi sehingga menerapkan lockdown dimana angka kematian mencapai 320 ribu orang dan rata-rata per hari terjadi kasus meninggal akibat covid-19 sebanyak 2.000 orang. Padahal, sebutnya, India merupakan produsen vaksin covid-19 terbesar.
Pelajarannya, kata dia, mereka abai protokol kesehatan di saat penyelenggaraan festival, atau upacara keagamaan. "Kita banyak belajar dari kasus di India sehingga kita mendukung upaya pemerintah untuk melarang mudik karena penyebab lonjakan kasus covid-19 selama ini dipicu setelah adanya liburan panjang.
Di sisi lain, pria yang akrab dipanggil Gus Bayu ini menyebut masih banyak pelayan publik di Desa Adat Kerobokan yang belum tervaksin. Untuk itu, ia berharap agar proses diadakan vaksinasi lanjutan. Menurutnya, berdasarkan caatan WHO, idealnya sekitar 70 persen dari jumlah populasi penduduk divaksin untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Semakin banyak masyarakat yang divaksin, sehingga hard immunity (kekebalan kelompok) masyarakat dapat meningkat. Mengingat padatnya kegiatan adat, tradisi dan budaya, tentu perlu diantisipasi agar tidak terjadi klaster baru," ungkapnya.
Saat ini dengan jumlah total masyarakat Kerobokan yang sudah divaksin sebanyak 1.115 orang baru mencapai sekitar 5% dari populasi penduduk Desa Adat Kerobokan. Untuk itu, ia mengajukan vaksinasi lanjutan agar masyarakat lainnya juga memperoleh vaksin covid-19.
Reporter: bbn/rob