Sosialisasi 4 Pilar di Jembrana, Bamsoet: Radikalisme di RI Meningkat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, menyosialisasikan empat pilar RI di Jembrana, Minggu (16/5/2021).
Sosialisasi bertempat di kediaman pribadi Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Banjar Peh Desa Kaliakah Kecamatan Negara.
Di hadapan forum kepala desa, majelis desa adat, tokoh masyarakat lintas agama, serta komunitas otomotif yang hadir, Ketua MPR yang akrab disapa Bamsoet menekankan penguatan nilai-nilai pada dasar negara pancasila.
Ia memuji nilai-nilai pluralisme di Jembrana yang terjalin dengan baik.
Masyarakat Jembrana yang disebutnya heterogen selama ini menjunjung tinggi perbedaan dengan tiap agama bisa hidup berdampingan. "Hal ini harus dipertahankan. Kita tidak ingin pertikaian antar umat beragama terjadi. Harus dihindari karena dampaknya luar bisa," sebut Bamsoet.
Nilai-nilai itu juga sambungnya adalah warisan leluhur pendiri bangsa. Bagaimana Indonesia dengan 17 ribu lebih pulau tersebar se-nusantara bisa hidup rukun dan damai.
"Tugas kita menjaga warisan itu. Jangan terpancing provokasi asing merusak kehidupan beragama. Karena salah satu mendorong pertikaian agama adalah perasaan keadilan masyarakat, kesenjangan ekonomi yang tidak merata," terangnya.
Selain itu, Bamsoet juga mengingatkan peserta yang hadir untuk mewaspadai bahaya radikalisme. Ancaman radikalisme sebutnya, masih sangat nyata di Indonesia, bahkan belakangan ini potensinya meningkat.
"Kita prihatin karena radikalisme belakangan ini meningkat. Banyak yang sudah terpapar baik itu guru agama hingga kampus kampus. Bahkan pelakunya tidak hanya didominasi kaum laki, tapi kini mulai menyentuh anak dan perempuan. Karena itu kita jangan lengah dan mau terprovokasi," sebut Bamsoet.
Sebagai langkah pencegahan, ia sudah mengusulkan pendidikan Pancasila dihadirkan kembali di lingkungan sekolah bahkan regulasinya sudah digodok di parlemen. Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, Bamsoet juga mengingatkan warga jangan berkecil hati.
Ia memuji Jembrana yang mampu bertahan pertumbuhan PAD sekitar 3 persen. Jumlah itu, sebutnya, sudah luar biasa mengingat di berbagai daerah ada yang sampai minus. Ini menandakan Jembrana memiliki ketahanan PAD yang kuat ditunjang sektor pertanian dan kelautan. Pembayaran PBB juga masih tinggi menandakan kesadaran warga jembrana membayar pajak masih cukup tinggi.
"Saya meyakini Jembrana adalah daerah masa depan tujuan wisata. Kedepan pertanian juga akan menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan. Kita harus optimis menyikapi pandemi ini. Tetap siapkan segala halnya apabila pasca covid nanti Bali ramai lagi (ledakan wisata). Karena bali saat ini masih menjadi pilihan wisata dunia," tandasnya.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengucapkan terima kasih atas kedatangan Bambang Sosesatyo ke Jembrana. Terlebih dalam nuansa hari raya, sekaligus memomen untuk silaturahmi dan bermaaf- maafan.
Dipaparkan Tamba, Jembrana ini memiliki potensi besar tapi masih perlu terobosan dan dukungan pusat untuk mengeksekusi khususnya di sektor pertanian. Bupati Tamba mencontohkan produksi gabah Jembrana yang cukup tinggi, namun harga beras di masyarakat masih cukup tinggi.
Keuntungan itu belum sepenuhnya dinikmati petani sehingga perlu terobosan dan kebijakan. Contoh lainnya adalah Kakao Jembrana yang kualitasnya sudah diakui dunia. Saat ini kata Tamba hasil kakao Jembrana sebanyak 3.000 ton. Sedangkan kakao yang sudah fermentasi hanya mampu kisaran 300 ton.
"Kelemahan ada di mesin fermentasi. Jumlahnya masih kurang. Sehingga perlu menjadi atensi semua pihak. Dan dengan kehadiran bapak Bamsoet kami mohon dukungan dari pusat," pungkas Bupati Tamba.
Reporter: bbn/jbr