Jero Mangku Gelar Upacara Dewa saksi dan Guru Piduka, Kasus Pemukulan Kartika Berujung Damai
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Kasus pemukulan terhadap Wayan Kartika asal Banjar Pengawan, Sibetan, Bebandem yang diduga dilakukan oleh Jero Mangku Gede Sidaguna di wilayah Banjar Yeh He, Desa Sebudi, Selat, Karangasem beberapa hari lalu akhirnya berujung damai sekala dan niskala.
Pantauan media ini pada Kamis, (20/05/2021), nampak kedua belah pihak yang sempat bermasalah akhirnya memutuskan untuk berdamai hadir di Pura Puseh Desa Adat Sibetan. Tak hanya sebatas berdamai di atas kertas bermaterai saja, keduanya juga berdamai sekala dan niskala yang ditunjukkan dengan melaksanakan ritual Dewa Saksi dan menghaturkan Guru Piduka di Pura Puseh Desa Adat Sibetan disaksikan pemangku, tokoh adat hingga perangkat desa setempat.
Jero Mangku Gede Sidaguna ditemui usai mengikuti upacara Dewa Saksi dan Guru Piduka mengatakan, bahwa permasalahan yang terjadi tersebut hanya miskomunikasi saja. Sehingga dirinya dengan Kartika memutuskan untuk berdamai.
Terkait upacara tersebut, memang inisiatif dari Jero Mangku Gede Sidaguna sendiri dengan tujuan agar permasalahan yang ada bisa selesai dan tuntas skala dan niskala.
"Untuk persembahyangan ini memang inisiatif dari saya sendiri," Kata Jero Mangku Gede Sidaguna kepada sejumlah awak media yang hadir.
Semantara itu ditempat yang sama, Wayan Kartika menuturkan bahwa persoalan antara dirinya dengan Mangku Gede Sidaguna telah selesai dengan jalan berdamai.
Bahkan, usai persembahyangan kedua belah pihak sempat berfoto bersama dengan pose berpelukan yang menandakan Kartika dan Jro Mangku Sidaguna telah sepenuhnya berdamai.
Ia juga sempat menuturkan, bahwa kejadian tersebut berawal pada 8 Mei 2021 lalu, dimana diduga ada ketidakpuasan kinerja Kartika saat mengoperasikan alat berat di lokasi galian milik jero Mangku. Ketika persoalan tersebut terjadi Kartika mengaku sempat mengalami kekerasan fisik, hanya saja langsung dibantah oleh Jero mangku saat diwawancara.
Di hari itu juga, Kartika langsung diberhentikan oleh pengontrak alat berat yang bekerja di lahan tersebut dan digantikan oleh pekerja lainnya. Hanya saja masalah tak berhenti disana, beberapa hari setelah kejadian tersebut, Kartika datang ke rumah Jero Mangku dengan tujuan untuk mencari tanda tangan agar uang makan hasil kerjanya bisa dicairkan.
Kemungkinan saat itu kembali terjadi kesalahpahaman sehinga Kartika sampat kembali menerima kekerasan fisik. Hanya saja, Jero Mangku Gede Sidaguna membantah bahwa dirinya telah melakukan kekerasan fisik tersebut, ia mengatakan bahwa saat Kartika datang ke rumahnya sedang ada tamu dan beberapa anak muda sehingga kemungkinan disana kembali terjadi kesalahpahaman.
Namun demikian, Kartika tak mau panjang lebar menjelaskan apa yang telah terjadi, ia sepakat bahwa telah berdamai dengan Jero Mangku dan melupkaan apa yang terjadi serta menjaga hubungan baik antara kedua belah pihak sehingga kedepan tidak terjadi kesalah pahaman lagi.
Reporter: bbn/krs