search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perempuan Paruh Baya Bunuh Diri dengan Golok di Perean Tabanan
Kamis, 20 Mei 2021, 18:40 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Kasus bunuh diri dilakukan seorang perempuan paruh baya di Banjar Penyujuk, Desa Perean, Baturiti pada Kamis, (20/5). 

Tidak tanggung-tanggung, Ni Made Sulasni (61) menusuk hulu hati (dada) dengan perumpak (golok) di kamar tidurnya. Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, motif korban bunuh diri diduga kuat karena frustasi dengan penyakit diabetes yang diderita sejak lama.

Kapolsek Baturiti AKP I Made Pramasetia ketika dikonfiirmasi membenarkan kasus tersebut. Dikatakan, dari hasil olah TKP diketahui kalau dugaan kuat korban bunuh diri dengan menusuk hulu hati dengan golok, dan di sisi korban ditemukan golok yang dipakai menusuk dirinya sendiri. 

Dugaan bunuh diri  berdasarkan hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya perlawanan atau darah berceceran dimana-mana. Namun darah hanya ada disekitar tubuh korban sendiri . 

“Bahkan tidak ada sidik jari orang lain , hanya ada sidik jari korban digolok dan sekitar tubuh maupun kamar korban,” ujarnya.  

Dugaan tersebut semakin diperkuat dengan keterangan pihak keluarga yang mengatakan kalau sebelumnya korban yang merupakan  saudara angkat dari pelapor I Made Suarjana, pernah mencoba bunuh diri dengan menyayat tangan setahun lalu, namun berhasil dicegah. 

Selain itu juga motif  korban yang tetap melajang sampai berumur 61 tahun ini, menderita diabetes yang sudah lama diderita. 

“Dugaan bunuh diri semakin kuat karena sebelumnya korban pernah coba bunuh diri tetapi berhasil dicegah keluarga,”  jelas mantan Kasat Reskrim Polres Tabanan ini.

Diketahuinya kasus ini berdasarkan laporan dari adik  korban I Made Suarjana ke Polsek Baturiti. Diduga korban bunuh diri sekitar Pukul 10.30 WITA saat di rumah hanya ada cucu dan ibu pelapor serta korban. 

Saat itu pelapor yang juga kelian adat Banjar Penyucuk mendapat telepon dari cucunya kalau korban sudah meninggal di kamarnya. Pelapor bergegas pulang dan melihat korban sudah  meninggal dengan darah  dan luka tusukan di dada serta golok di sisi kanan korban di tempat tidur. 

Hal tersebut diberitahukan kepada cucunya dan langsung menelpon pelapor serta menghubungi tetangganya.  

“Kasus ini masih dalam penyelidikan, namun dugaan kuat menarah pada bunuh diri berdasarkan bukti di lapangan,” ujarnya.

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami