search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur "Pasang Badan" Soal Penerapan SKB, MDA Diminta Teguh Pertahankan Tradisi Bali
Rabu, 26 Mei 2021, 18:15 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali, Wayan Koster pasang badan terhadap penerapan isi Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Majelis Desa Adat (MDA) bersama PHDI yang membatasi aktivitas sampradaya di tempat umum.

Koster menegaskan Desa Adat di Bali jangan memberi toleransi terhadap nilai-nilai luar yang merusak tatanan adat di Bali. Bahkan dirinya siap mempertaruhkan reputasi dan karir politik demi memperjuangkan keberadaan desa adat. 

"Kita sudah punya tatanan yang baik diwariskan, jaga itu dengan baik. Alasan universal-lah, biaya (adat) mahal-lah, segala macam," ujarnya di hadapan puluhan bendesa di Kota Denpasar serangkataan peresmian Kantor MDA Kota Denpasar, Rabu (26/5) di Lumintang, Denpasar. 

Bahkan dia menbantah terjadinya konversi agama dari Hindu terjadi karena biaya adat mahal. Namun persoalan keimanan yang cenderung lemah. Dia menyontohkan di desa asalnya, Sembiran, tradisi ngaben dilakukan relatif sederhana. 

"Maka dari itu, Desa Adat harus dijaga. Saya mendukung penuh terhadap yang dilakukan Majelis Desa Adat Provinsi Bali bersama Parisadha dengan SKB, tegakkan itu," tegas Gubernur di hadapan para pejabat tinggi Kota Denpasar. 

"Tegakkan itu, saya Gubernur, saya bertanggung jawab terhadap alam, manusia dan budaya bali sekala niskala," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua MDA Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet dalam pidatonya mengungkapkan ada sejumlah alasan yang membuat pihaknya menolak keberadaan sampradaya non dresta Bali. 

Salah satunya karena kaum tersebut diduga menyebarkan keyakinan berbeda di lingkungan masyarakat yang sudah beragama Hindu dresta Bali. 

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami