search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jadi Tulang Punggung Keluarga, Nyoman Rai Rawat Ibu dan Kakak Penderita ODGJ
Kamis, 3 Juni 2021, 01:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Hidup dibawah garis kemiskinan dan menjadi tulang punggung keluarga, Ni Nyoman Rai 43 tahun warga Banjar Ababi Kaler, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini tetap tegar dan terus berusaha untuk mencukupi kebutuhannya sehari - hari.

Beban hidupnya bisa dikatakan cukup berat, selain menjadi tulang punggung keluarga, ia juga harus berjuang mengumpulkan pundi - pundi rupiah untuk merawat ibunya dan kesembuhan kakaknya I Made Merta 47 tahun yang mengalami penyakit gangguan kejiwaan pascapulang merantau dari Denpasar 10 tahun silam.

Ia tinggal bersama kakak dan ibunya Ni Wayan Manis yang berusia sekitar 90 tahunan, namun karena kondisi kakaknya yang kerap mengamuk, demi keamanan ibunya kemudian dipindahkan ke rumah iparnya yang berada tidak jauh dari rumahnya. Bahkan, Nyoman Rai sendiri juga ikut tinggal bersama ibunya sementara Kakaknya tetap tinggal di rumahnya saat ini seorang diri.

“Saya bersama ibu tidur di rumah ipar, sedangkan di rumah ini hanya kakak saya saja, karena takut terjadi sesuatu kakak saya sewaktu - waktu sering ngamuk kalo lagi kumat," ujarnya kepada sejumlah awak media yang datang pada Rabu, (02/06/2021).

Segala upaya telah ditempuh oleh wanita yang hingga saat ini belum menikah tersebut untuk kesembuhan kakaknya, baik pengobatan jalur medis dan non medis hingga menguras tabungan hasil bekerja dulu di Denpasar, hanya saja sampai saat ini segala upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil.

Dengan demikian, otomatis Rai menjadi tulang punggung keluarga. Utuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari hari, tak jarang ia meminjam uang kepada tetangganya dan dikembalikan ketika hasil ternak babi yang dipeliharanya terjual.

Untuk menambah penghasilan, Rai juga sempat berjualan daluman, hanya saja karena kondisinya sakit - sakitan, sejak dua bulan terakhir ini ia tidak lagi berjualan. Ia berharap, dengan kondisinya saat ini bisa mendapat bantuan dari pemerintah terutama bantuan bedah rumah karena saat ini kondisi rumahnya sudah sangat tidak layak huni.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami