search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BMKG Ungkap Penyebab Turunnya Hujan di Sejumlah Wilayah Bali Hari Ini
Selasa, 8 Juni 2021, 17:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Prakirawan Balai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Kadek Setiya Wati menjelaskan terjadinya hujan pada Selasa (8/6/2021) hari ini dan beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah Bali, dimana saat ini sedang musim kemarau.

Hal ini, menurutnya merupakan salah satu bentuk Variabilitas Atmosfer. Faktor penyebab utama yaitu terdapatnya anomali suhu muka laut yang hangat di sekitar Perairan selatan Bali yang dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) sehingga turut meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

"Dalam 3 hari kedepan wilayah Bali diprediksi masih akan dominan cerah berawan. Namun, terdapat potensi terjadinya hujan ringan terutama di sekitar wilayah Bali bagian barat dan tengah," jelasnya, Selasa (8/6/2021) di Badung.

Musim kemarau tidak berarti bahwa hujan tidak akan terjadi sama sekali. Kata dia, kategori sebagai musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 mm diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. 

"Jadi dengan kata lain, dalam periode musim kemarau, hujan dengan intensitas ringan - sedang masih sangat mungkin untuk terjadi karena kondisi atmosfer yang sangat dinamis," katanya.

Jadi, lanjutnya, kondisi hujan di musim kemarau merupakan peristiwa normal sebagai bentuk variabilitas atmosfer. Terjadinya hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dalam skala global, regional, dan lokal.

"Oleh karena itu, untuk dikatakan sebagai bentuk perubahan iklim diperlukan suatu penelitian dengan berbagai data yang ada yang tidak hanya dapat dijustifikasi berdasarkan satu peristiwa tertentu saja," paparnya.

Terkait dengan hal tersebut, dirinya mengimbau kepada masyarakat baik masyarakat umum, Nelayan dan Pelaku Kegiatan Wisata Bahari mewaspadai tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan Selatan Bali.

Ia menambahkan, agar masyarakat selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem.
 

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami