search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seorang Pria Meninggal di Jalur Pendakian Usai Berobat di Air Panas Gunung Rinjani
Senin, 14 Juni 2021, 18:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Sardin (46 tahun), warga Desa Pansor, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, meninggal seusai berobat di air panas Gunung Rinjani, Minggu (13/6).

Korban meninggal di tengah perjalanan lewat jalur pendakian Sembalun atau tepatnya antara Pos Pelawangan dengan Danau Segara Anak. Menurut keluarga korban, Aerudin, korban mengalami lemas dan sakit pinggang sehingga mengakibatkan korban sama sekali tidak bisa berjalan maupun melakukan aktivitas. 

Sehingga dibantu naik oleh rombongannya ke tenda dari kolam air panas yang biasa tempat orang berendam atau mandi untuk berobat. 

Melihat hal itu, keluarga dan rombongan korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Resort Senaru sekitar pukul 17.00 WITA, untuk minta bantuan evakuasi. Lokasi korban saat itu di sekitar pemandian air panas Danau Segara Anak. 

Kepala Resort Senaru menerima laporan tersebut, langsung berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Kepala SPTN Wil I sekitar pukul 17.05 WITA, kemudian menghubungi pihak EMHC  tim evakuasi. 

"Pukul 17.10 WITA, kami menghubungi pihak EMHC, karena posisi korban berada di sekitar Danau Segara Anak, maka diputuskan oleh pihak EMHC (Kesehatan) untuk mengirim tim evakuasi via jalur Pendakian Sembalun tadi malam," kata Dedy Asriady SSi MP Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Mataram, Senin (14/6).

Tim evakuasi tiba di lokasi korban Danau Segara Anak sekitar pukul 00.00 Wita dan langsung melakukan observasi awal oleh tim kesehatan EMHC. 

Selanjutnya pukul 08.00 WITA, 13 Juni 2021, tim evakuasi berangkat dari danau membawa korban naik ke Pelawangan Sembalun bersama dengan rombongan. 

"Meninggalnya sekitar pukul 09.14 WITA, setelah berjalan selama satu jam. tim baru sampai di posisi jembatan untuk istirahat,  bermaksud membenahi posisi angkut korban agar lebih memperkuat dan memudahkan proses evakuasi. namun setelah korban diturunkan, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Dedy. 

Pukul 17.00 WITA, tim evakuasi dan jenazah korban tiba di Bawak Nao dan langsung disambut oleh Tim Kesehatan EMHC, ambulans Puskesmas Sembalun, Polsek Sembalun, Koramil Sembalun, Kepala Resort Sembalun dan Kepala Resort Senaru. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas Sembalun untuk dilakukan visum. 

"Pukul 18.00 WITA, setelah proses visum dilakukan. Jenazah korban diantar ke rumah duka dengan ambulans dan dikawal oleh personel Polsek Sembalun serta di dampingi Kepala Resort Sembalun, Kepala Resort Senaru dan EMHC," katanya. 

"Pihak kami bersama Polsek Sembalun dan EMHC, menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga secara resmi dan disaksikan oleh Pemdes setempat," imbuhnya.

Untuk diketahui, rombongan pendaki peziarah berobat masuk melalui pintu Senange jalur pendakian Torean pada Kamis 10 Juni 2021 program tiga hari dua malam. 

Rombongan tersebut berjumlah 17 orang, sebelumnya korban dalam keadaan sehat saat melakukan pendakian dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lainnya. 

Tujuan korban berendam di airpanas (Aik kalak) karena korban lagi mengidap penyakit kulit berupa gatal-gatal. Korban saat mendaki membawa putranya yang masik anak-anak bernama Alim.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami