search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Brasil Bakal Bolehkan Warga Lepas Masker di Fasilitas Umum, Bagaimana di Indonesia?
Senin, 14 Juni 2021, 23:50 WITA Follow
image

bbn/AFP

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Brasil akan mengikuti imbauan pemerintah Amerika Serikat yang membolehkan penerima vaksin COVID-19 dan pasien sembuh untuk boleh melepas masker.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan, kementerian kesehatan negaranya tengah mempersiapkan langkah agar masker tak perlu lagi dikenakan oleh mereka yang sudah mendapat vaksinasi lengkap.

Bolsonaro, yang menentang penguncian dan jaga jarak sosial meski negaranya menghadapi wabah COVID-19 terparah kedua di dunia, saat pidato mengatakan bahwa karantina seharusnya hanya untuk orang-orang yang terinfeksi.

"(Aturan itu) berguna bagi mereka yang tertular," katanya, menambahkan: "Karantina untuk mereka yang terinfeksi," katanya dilansir Antara.

Berbicara di sebuah acara bertema pariwisata, presiden mengatakan pandemi membuat sektor pariwisata Brasil dalam "perawatan intensif" namun kini bangkit.

Hampir setengah juta warga Brasil meninggal akibat COVID-19 dan program vaksinasi di negara tersebut menghadapi penundaan.

Baru 23,6 persen dari penduduk Brasil menerima dosis pertama vaksin dan baru 10,2 persen yang menerima dosis lengkap, menurut data Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, keputusan pemerintah Amerika Serikat yang membolehkan lepas masker menuai kritik dari pakar kesehatan dan tak mungkin diterapkan di Indonesia.

Dokter Spesialis Paru lulusan Universitas Indonesia, Erlina Burhan mengatakan kondisi Amerika Serikat dan Indonesia sangat berbeda, terutama dalam hal cakupan vaksinasi.

"Kondisi di Indonesia dan Amerika berbeda. Mereka (AS) sudah hampir mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. AS cakupan vaksinasi tinggi sudah 100 juta orang," kata Erlina saat berbicara dalam acara Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh Meski Sudah Divaksinasi yang diselenggarakan SOHO Global Health, Rabu (28/4/2021). Itu juga, tambah Erlina, mengapa Indonesia dan dunia belum mendapatkan produk vaksin pabrikan AS seperti Moderna dan Pfizer yang diberikan lebih dulu kepada warga AS guna tercapainya herd immunity di sana.

"Dengan vaksinasi yang tinggi diharapkan ada herd immunity dan terjadi pelambatan kasus Covid-19. Nanti di sana negara dengan kondisi endemis saja."

Ia menekankan sekali lagi bagaimana aturan serupa belum bisa diterapkan di Indonesia.

"Ini tidak boleh ditiru oleh Indonesia. Vaksinasi Indonesia masih sedikit, sudah divaksin juga masih bisa terpapar Covid-19. Itu (tidak pakai masker) tidak bisa diterapkan di Indonesa sebelum mencapai herd immunity," tutupnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami