search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Vaksin Moderna Diklaim Paling Ampuh Cegah Varian Delta
Rabu, 30 Juni 2021, 11:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Vaksin Moderna Diklaim Paling Ampuh Cegah Varian Delta

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Virus corona SARS Cov-2 yang jadi penyebab pandemi Covid-19 terus berkembang. Terbaru, varian delta diklaim sebagai penyebab meningkatnya kasus di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Lebih dari satu tahun mewabah secara global, virus itu telah menyebabkan 182,56 juta kasus positif Covid-19. Sebanyak 3,95 juta orang di antaranya meninggal dunia.

Dalam 24 jam terakhir, situs worldometers mencatat 367.776 orang di dunia terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, 7.443 orang meninggal akibat infeksi dan 404.774 orang berhasil sembuh.

Virus corona varian delta yang pertama kali ditemukan di India masih menjadi sorotan dunia. Varian tersebut telah menyebar ke banyak megara dan menyebabkan lonjakan kasus, termasuk di Indonesia.

Kabar baiknya, vaksin Covid-19 Moderna menunjukkan mampu atasi varian Delta, dalam studi laboratorium. Dengan sedikit penurunan respons dibandingkan dengan jenis aslinya, kata peneliti.

Penelitian dilakukan pada serum darah dari delapan peserta yang diperoleh satu minggu setelah mereka menerima dosis kedua vaksin, mRNA-1273.

Vaksin tersebut memicu respons antibodi terhadap semua varian yang diuji, menurut Moderna, tetapi yang tetap kalah dalam semua kasus dengan aktivitas penetralan vaksin terhadap jenis virus corona asli yang pertama kali ditemukan di China.

Vaksin itu jauh lebih efektif dalam memproduksi antibodi terhadap varian Delta daripada melawan varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, data menunjukkan.

Terhadap tiga versi varian Beta, antibodi penetralisir yang dihasilkan vaksin berkurang enam hingga delapan kali lipat dibandingkan dengan yang diproduksi melawan strain asli. Sementara pengurangan 3,2 hingga 2,1 kali lipat terlihat untuk garis keturunan varian yang pertama kali diidentifikasi di India termasuk Delta dan kappa.

"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Moderna Covid-19 harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata Kepala Eksekutif Stéphane Bancel dikutip Channel News Asia.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami