search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
4 Jenis Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh
Selasa, 13 Juli 2021, 14:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/4 Jenis Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sebagai makhluk hidup, manusia tentu pernah mengalami sakit. Namun secara alami, tubuh sebenarnya memiliki sistem pertahanan untuk melindungi diri dari serangan mikroorganosme ataupun penularan penyakit lain. 

Namun, karena kondisi kesehatan tertentu atau disebabkan faktor genetik, seseorang bisa mengalami gangguan sistem pertahanan tubuh. Ada empat jenis gangguan sistem pertahanan tubuh yang berpotensi menyebabkan tubuh sakit.

Dikutip dari Ruang Guru, empat gangguan sistem pertahanan tubuh tersebut di antaranya:

1. Hipersensitivitas (Alergi)

Hipersensitivitas berarti peningkatan sensitivitas atau reaktivitas terhadap antigen yang pernah dikenal sebelumnya. Dengan kata lain, tubuh akan menjadi lebih sensitif terhadap antigen-antigen tertentu. Respon imunitas menjadi terlalu berlebihan dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. 

Biasanya setiap orang mengalami gejala alergi yang berbeda-beda, tetapi ada beberapa gejala yang umum dialami penderita alergi. Seperti gatal-gatal, ruam, mata merah, kram berlebih, dan kesulitan bernapas. Antigen yang menyebabkan alergi tersebut disebut alergen.

2. Autoimun

Autoimun adalah kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang sel tubuh sendiri. Contohnya artritis rematoid, penyakit Grave, anemia pernisiosa, penyakit Addison, juga Lupus.

3. Imunodefisiensi

Imunodefisiensi merupakan kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespons antigen. Ada dua jenis imunodefisiensi, yaitu defisiensi imun kongenital dan AIDS. 

Penderita defisiensi imun kongenital harus hidup dalam lingkungan steril karena tidak memiliki sel B dan sel T sejak lahir. Sedangkan jumlah sel T helper pada penderita AIDS terus berkurang sehingga sistem imunitasnya melemah. Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV.

4. Isoimunitas (Alloimunitas)

Isoimunitas ditandai dengan kondisi tubuh yang mendapatkan kekebalan dari individu lain yang melawan sel tubuhnya sendiri. Biasanya muncul akibat transfusi darah atau cangkok organ. Oleh karena itu, sebelum mendonorkan darah atau organ, ada serangkaian tes yang harus dijalani untuk mengetahui tingkat kecocokan antara organ dan penerima.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami