search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kritikus: PPKM Darurat Telah Merugikan Rakyat Kecil
Senin, 19 Juli 2021, 14:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Kritikus: PPKM Darurat Telah Merugikan Rakyat Kecil

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di sejumlah wilayah di Indonesia ternyata mengundang kritikan dari sejumlah kalangan.

Bahkan, sosok yang kerap membela kebijakan pemerintah malah menyoroti pengetatan aktivitas masyarakat itu.

Sebelumnya, pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti kebijakan Presiden Jokowi terkait PPKM. Kini rekannya, Ade Armando turut mengkritik peraturan tersebut.

Senada dengan Denny Siregar, Ade Armando menilai bahwa PPKM telah merugikan rakyat kecil yang menjadi kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Pak Jokowi, mohon hentikanlah PPKM ini,” katanya di Twitter AdeArmando1.

Ade Armando menilai bahwa rakyat menjadi menderita lantaran tak bisa ke mana-mana.

“Rakyat menderita. Kalau saya sih bisa kerja di rumah. Rakyat tidak bisa. Mereka hanya bisa hidup kalau boleh keluar rumah,” kata dia.

Dosen Universitas Indonesia itu membagikan pernyataannya dengan sebuah video Denny Siregar yang mengkritik PPKM Darurat.

Dalam video itu, Denny mengawali pembahasannya dengan menyebutkan beberapa kasus di berbagai daerah di mana terjadi keributan antara pedagang kecil dan petugas PPKM Darurat.

Denny menilai bahwa etupan-letupan kecil di beberapa daerah ini sebenarnya adalah pertanda bahwa PPKM Darurat itu sudah ditolak mentah-mentah oleh masyarakat.

Ia mengaku khawatir bahwa letupan-letupan kecil itu akhirnya akan semakin membesar dan meluas.

“PPKM Darurat ini menurut saya bahaya kalau diteruskan atau diperpanjang,” ungkap pegiat media sosial itu.

Denny memgatakan bahwa situasi saat ini sangat berbeda dengan situasi di awal pandemi saat dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Orang sudah pada muak dan ingin kembali bekerja. Setahun lebih bersabar dengan ini semua, tapi semua hal pasti ada batasnya,” ujar Ade Armando.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami