search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BOR RS Swasta di Gianyar Nyaris Penuh, Dinkes: Terkendali
Senin, 9 Agustus 2021, 10:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tingkat keterisian tempat tidur RS Swasta di Gianyar Nyaris Penuh.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 Rumah Sakit Swasta di Gianyar nyaris penuh. Berdasarkan data dihimpun, tempat isolasi tersebut telah terisi 80%. Diantaranya dua rumah sakit pemerintah yakni RSUD Sanjiwani kapasitas 111 terisi 73 sama dengan 65,8%. RSUD Payangan kapasitas 32 terisi 17 dengan persentase 53,1%. 

Sementara di RS Swasta yakni, RS Ari Canti kapasitas 50 terisi 43 persentase 86%. RS Ganesha kapasitas 35 terisi 34, persentase 97,1 persen. Kasih Ibu kapasitas 28 terisi 27 persentase 96%. Sementara dua RS Swasta kapasitas telah penuh, yakni RS Premagana kapasitas 16 terisi 16 persentase 100%. RS Family Husada kapasitas 38 terisi 38 100%. 

Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr Ida Komang Upeksa, ketika dikonfirmasi Minggu (8/8) mengatakan kendati keterisian seluruh rumah sakit telah mencapai 80% namun penanganan masih terkendali. Hanya saja diakuinya distribusi tabung oksigen yang dilakukan oleh BNPB belum sesuai harapan. 

"Penanganan kita terkendali, hanya tabung oksigen masih yang ditangani oleh BNPB jumlah yang datang tidak sesuai kebutuhan kami," ungkapnya.

Upeksa yang juga Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar mengatakan, khususnya di RS Pemerintah Sanjiwani dan Payangan, pihaknya menerapkan sistem roling untuk para tenaga kesehatan

"Untuk nakes kita roling. Jika ada kewalahan di UGD kita roling dengan nakes rawat inap, begitu juga sebaliknya kita perbantukan. karena memang kita saat ini fokus untuk pasien isolasi," jelasnya. 

Terkait penuhnya BOR RS milik Swasta, Upeksa mengatakan tidak menampik hal itu terjadi karena RS Swasta memang tidak melakukan penambahan tempat tidur. Berbeda dengan RS milik pemerintah selalu melakukan penambahan ruang isolasi

"Iya mereka tidak melakukan penambahan bor. Berbeda dengan kita yang selalu melakukan penambahan-penambahan, kalau penuh kita tambah, penuh kita tambah. Sementara bila swasta penuh, mereka akan merujuk ke kita," jelasnya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami