search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
OJK Catat Penghimpunan Dana di Pasar Modal Rp118,03 Triliun
Selasa, 10 Agustus 2021, 16:00 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com/Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 9 Agustus sebesar Rp 118,03 triliun yang berasal dari 92 penawaran umum.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, angka ini belum termasuk realisasi IPO perusahaan startup yaitu Bukalapak yang baru saja efektif per 6 Agustus 2021. Capaian ini hampir melampaui perolehan tahun 2020 yang sebesar Rp 118,7 triliun.

Rinciannya, 25 IPO senilai Rp 28,40 triliun, 17 PUT senilai Rp 35,76 triliun, 3 EBUS senilai Rp 4,50 triliun. Kemudian 17 PUB EBUS Tahap I dan 30 PUB EBUS Tahap II masing-masing sebesar Rp 14,33 triliun dan Rp 35,05 triliun.

"Angka ini sudah hampir melebihi tahun lalu tahun 2020 ini tentunya kami masih yakin masih akan terus berkembang sampai akhir tahun,” Wimboh menambahkan pada Pembukaan Perdagangan Dalam Rangka HUT 44 Pasar Modal, Selasa (10/8/2021) dikutip dari Liputan6.com.

Berdasarkan catatan OJK, masih ada 87 perusahaan yang antre dalam pipeline penawaran umum dengan nilai Rp 53,06 triliun.

Adapun 43 penawaran umum di antaranya akan dilakukan melalui mekanisme IPO senilai Rp 6,74 triliun, 13 PUT senilai Rp 13,06 triliun, 14 EBUS senilai Rp 7,01 triliun. Kemudian 21 PUB EBUS Tahap I dan 3 PUB EBUS Tahap II masing-masing sebesar Rp 25,10 triliun dan Rp 1,07 triliun.

"Ke depan, OJK akan terus berupaya meningkatkan basis supply antara lain dengan mengakomodir calon emiten dari new economy atau start-up untuk melakukan yang diharapkan dapat meramaikan perdagangan saham di BEI,” pungkas Wimboh.

Sebelumnya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menegaskan bila jumlah investor meningkat signifikan. Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, total jumlah investor di pasar modal Indonesia sudah mencapai 5,89 juta investor hingga 6 agustus 2021. Ia mengatakan, pertumbuhan investor naik lebih dari empat kali lipat dari 2017.

“Jumlah tersebut didominasi oleh investor individu lokal sebesar 99 persen," ujar dia, Selasa, 10 Agustus 2021.

Uriep menuturkan, bila saat ini, generasi milenial dan generasi Z merupakan investor yang mendominasi di pasar modal.

“Tren yang sama juga terlihat pada jumlah investor bertransaksi saham yang mengalami peningkatan hampir 200 ribu investor secara harian aktif investasi," ujarnya.

Investor ritel domestik mendominasi transaksi harian yang dilakukan di bursa saham. Hal ini terjadi berkat dukungan infrastruktur teknologi yang semakin meningkat. Uriep menuturkan, lebih dari 59 persen transaksi saham didominasi ritel.

“Kenaikan ini didukung infrastruktur teknologi dan simplifikasi pembukaan rekening. Ini dukung oleh data lebih dari 60 persen investor memiliki rekening di agen penjual fintech," kata dia.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami